kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Uni Eropa Dukung Rencana Pembekuan Aset Rusia untuk Ukraina, Hongaria Marah


Selasa, 25 Juni 2024 / 07:36 WIB
Uni Eropa Dukung Rencana Pembekuan Aset Rusia untuk Ukraina, Hongaria Marah
ILUSTRASI. Uni Eropa setuju untuk menggunakan keuntungan sebesar 1,4 miliar euro dari aset Rusia yang dibekukan untuk Ukraina. REUTERS/Johanna Geron


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Sanksi ekonomi atas Rusia terus berlanjut oleh negara-negara Barat. 

Teranyar, Pemerintahan Uni Eropa setuju untuk menggunakan keuntungan sebesar 1,4 miliar euro (US$ 1,50 miliar) dari aset Rusia yang dibekukan untuk senjata dan bantuan lainnya ke Ukraina.

Melansir Reuters, terkait keputusan tersebut, Hongaria menuduh sesama anggota Uni Eropa melakukan pelanggaran aturan yang “tidak tahu malu” dengan mengabaikan keberatannya.

Sebelumnya pada Mei 2024, anggota Uni Eropa telah memutuskan untuk menggunakan keuntungan dari aset yang dibekukan di Uni Eropa untuk membantu Ukraina, dengan 90% dana dialokasikan untuk bantuan militer. 

Namun, menurut para diplomat, Hongaria masih menunda persetujuan atas tindakan hukum yang diperlukan.

Hongaria memelihara hubungan yang lebih hangat dengan Moskow dibandingkan negara Uni Eropa lainnya. 

Mereka tidak memberikan senjata kepada Ukraina. 

Selain itu, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban mengkritik anggota Uni Eropa dan NATO lainnya karena melakukan hal tersebut. 

Orban mengatakan bahwa kebijakan mereka dapat memicu perang.

Baca Juga: Rusia Sebut Punya Banyak Strategi Balas Dendam atas Rencana Perampasan Asetnya

Pada pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Luksemburg pada hari Senin (24/6/2024), kepala diplomat Josep Borrell mengatakan kebulatan suara dalam pengambilan keputusan kebijakan luar negeri tidak diperlukan.

Pasalnya Hongaria telah memilih untuk tidak ikut serta dalam keputusan sebelumnya yang mendasari skema tersebut.

“Kami sekarang akan mempercepat, tanpa adanya penyumbatan ini,” kata Borrell kepada wartawan usai pertemuan.

Dia mengatakan keuntungan yang dimiliki Rusia sebesar 1,4 miliar euro akan tersedia pada bulan mendatang dan 1 miliar euro lagi pada akhir tahun. 

Baca Juga: Rusia Kian Gencar Lakukan Dedolarisasi, Ini Buktinya



TERBARU

[X]
×