kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kanselir Jerman Dukung Uni Eropa Gunakan Aset Rusia untuk Belanjakan Senjata Ukraina


Selasa, 07 Mei 2024 / 04:45 WIB
Kanselir Jerman Dukung Uni Eropa Gunakan Aset Rusia untuk Belanjakan Senjata Ukraina
ILUSTRASI. U.S. President Joe Biden, France's President Emmanuel Macron and Germany's Chancellor Olaf Scholz greet each other during the first working session of the G20 leaders' summit in Bali, Indonesia, November 15, 2022. REUTERS/Kevin Lamarque/Pool


Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - RIGA - Sekitar 90% pendapatan yang dihasilkan dari aset-aset Rusia yang dibekukan harus digunakan untuk pembelian senjata untuk Ukraina, kata Kanselir Olaf Scholz pada hari Senin, mendukung proposal Uni Eropa sebelumnya untuk menggunakan pembayaran bunga aset-aset Rusia untuk meningkatkan pertahanan Ukraina.

“Penting bagi kami untuk sepakat bahwa uang ini dapat digunakan untuk pembelian senjata tidak hanya di UE, tetapi juga untuk pembelian di seluruh dunia,” kata Scholz kepada wartawan setelah pertemuan dengan anggota pemerintah tiga negara Baltik di Riga.

Pada bulan Maret, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengusulkan untuk mengambil 90% pendapatan dari aset Rusia yang dibekukan di Eropa dan mentransfernya ke dana yang dikelola Uni Eropa yang mendanai senjata untuk Ukraina.

Sekitar 70% dari seluruh aset Rusia yang diimobilisasi di Barat disimpan di penyimpanan sekuritas sentral Euroclear di Belgia, yang memiliki sekuritas dan uang tunai bank sentral Rusia senilai 190 miliar euro ($204,67 miliar).

Baca Juga: Uni Eropa Berencana Gunakan Aset Rusia untuk Membiayai Kebutuhan Perang Ukraina

Jerman dan tiga negara Baltik mendorong perluasan produksi senjata secara cepat di Eropa, kata Scholz, seraya menambahkan bahwa produksi amunisi dan sistem pertahanan udara telah ditingkatkan.

Perdana Menteri Lituania Ingrida Simonyte mengatakan industri pertahanan Eropa sedang berjuang dengan masalah pendanaan dan ketidakpastian kapasitas produksi jangka panjang tetapi dia optimis dengan rencana pabrik Rheinmetall di Lituania.




TERBARU

[X]
×