kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Dunia umumkan mekanisme pengadaan vaksin Covid-19 baru untuk negara miskin


Selasa, 27 Juli 2021 / 10:05 WIB
Bank Dunia umumkan mekanisme pengadaan vaksin Covid-19 baru untuk negara miskin
ILUSTRASI. Bantuan vaksin Covid-19 dari program COVAX di di bandara?Aden Abdulle Osman Mogadishu, Somalia,?5 Maret 2021.


Sumber: Channel News Asia | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Bank Dunia segera menyiapkan mekanisme pembiayaan baru untuk program vaksinasi Covid-19 di negara-negara miskin yang selama ini mengalami kesulitan mendapat pasokan vaksin.

Dilansir dari Channel News Asia, mekanisme baru ini memungkinkan negara-negara berkembang untuk membeli vaksin Covid-19 secara kolektif melalui fasilitas Covax.

Dalam pengumumannya hari Senin (26/7), Bank Dunia menjelaskan bahwa negara-negara tersebut bisa membeli dosis tambahan di luar jatah subsidi yang sudah mereka terima sebelumnya dari Covax.

"Mekanisme ini akan memungkinkan pasokan baru dan memungkinkan negara-negara untuk mempercepat pembelian vaksin. Ini juga akan memberikan transparansi tentang ketersediaan vaksin, harga, dan jadwal pengiriman," ungkap Presiden Bank Dunia David Malpass.

Baca Juga: WHO: Pandemi corona belum berakhir hingga pertengahan 2022

Di bawah program baru ini, Bank Dunia berharap bisa menyalurkan hingga 430 juta dosis tambahan untuk setidaknya 250 juta orang. 

Ratusan juta dosis tersebut rencananya akan tersedia antara akhir 2021 hingga pertengahan 2022 untuk 92 negara yang ada di bawah program Covax.

Negara-negara yang diakomodir oleh program ini juga harus memiliki fleksibilitas dalam memilih untuk membeli vaksin tertentu yang sesuai dengan preferensi mereka.

Mewujudkan distribusi vaksin Covid-19 global yang adil

Sejak vaksin Covid-19 tersedia akhir tahun lalu, WHO telah memperingatkan adanya kesenjangan antara negara kaya dengan negara miskin dan berkembang.

Menurut catatan AFP yang dikutip Channel News Asia, ada hampir 3,9 miliar dosis vaksin Covid-19 telah disuntikkan di seluruh dunia di setidaknya 216 wilayah.

Baca Juga: WHO: Dunia memasuki tahap awal gelombang ketiga virus corona

Di negara-negara berpenghasilan tinggi, seperti yang didefinisikan oleh Bank Dunia, 95,4 dosis telah diberikan per 100 penduduk.

Jumlahnya berbanding sangat jauh dengan yang ada di 29 negara berpenghasilan rendah, di mana hanya 1,5 dosis per 100 orang.

Covax, yang dimotori WHO, aliansi vaksin Gavi dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI), sejauh ini telah mengirimkan lebih dari 138 juta dosis vaksin ke 136 wilayah yang berpartisipasi.

Meski terlihat besar, nyatanya jumlah itu masih jauh dari yang diharapkan.

Sejauh ini Bank Dunia melaporkan telah menyediakan dana US$ 20 miliar untuk setidaknya 53 berkembang untuk membeli vaksin.

Bank Dunia juga mengatakan bahwa saat ini sudah ada banyak negara yang tertarik untuk membeli vaksin tambahan melalui mekanisme baru yang diumumkan.

Selanjutnya: Riset terbaru: Antibodi vaksin Covid-19 Sinovac memudar setelah 6 bulan




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×