kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45859,28   -5,12   -0.59%
  • EMAS1.368.000 0,59%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank of Israel Pertahankan Suku Bunga, Inflasi Tinggi dan Ketidakpastian Perang Gaza


Senin, 27 Mei 2024 / 21:12 WIB
Bank of Israel Pertahankan Suku Bunga, Inflasi Tinggi dan Ketidakpastian Perang Gaza
ILUSTRASI. Israel. REUTERS/Violeta Santos Moura


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JERUSALEM. Bank of Israel mempertahankan suku bunga jangka pendek tetap stabil pada hari Senin (27/5), untuk pertemuan ketiga berturut-turut.

Dengan alasan meningkatnya tekanan harga, pulihnya aktivitas ekonomi, dan berlanjutnya ketidakpastian geopolitik akibat perang Israel dengan Hamas di Gaza.

Bank sentral mempertahankan suku bunga acuannya pada 4,50%. Bank sentral telah menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Januari setelah inflasi mereda dan pertumbuhan ekonomi terpukul akibat perang, namun kebijakan tetap stabil pada bulan Februari dan April.

Baca Juga: Serangan Udara Israel ke Rafah Menewaskan 35 Penduduk Palestina

Ke-15 analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan tidak ada pergerakan suku bunga dan banyak ekonom yakin suku bunga akan tetap bertahan hingga sisa tahun 2024.

“Ada peningkatan dalam lingkungan inflasi,” kata bank sentral dalam sebuah pernyataan.

"Ekspektasi inflasi... untuk tahun mendatang meningkat, dan berada di sekitar batas atas kisaran target."

Laporan tersebut mencatat bahwa aktivitas ekonomi dan pasar tenaga kerja terus pulih secara bertahap. Sementara ketidakpastian geopolitik yang terus berlanjut tercermin dalam tingginya premi risiko perekonomian.

Baca Juga: Menteri Pertahanan Spanyol: Perang Gaza Genosida Nyata

“Mengingat perang tersebut, kebijakan komite (kebijakan) moneter berfokus pada menstabilkan pasar dan mengurangi ketidakpastian, di samping stabilitas harga dan mendukung aktivitas ekonomi,” kata bank tersebut.

Mereka menegaskan kembali bahwa jalur suku bunga akan ditentukan oleh inflasi di masa depan, dan stabilitas pasar keuangan, aktivitas ekonomi, dan kebijakan fiskal yang berkelanjutan.

Ketika mereka menurunkan suku bunga pada bulan Januari, para pengambil kebijakan percaya bahwa siklus pelonggaran akan dilakukan secara bertahap dan menghasilkan pemotongan hingga satu poin persentase pada tahun 2024, namun inflasi masih tetap tinggi.

Baca Juga: Bantuan Pengungsi Palestina, Italia Lanjutkan Beri Pendanaan untuk UNRWA

Tingkat inflasi tahunan Israel naik menjadi 2,8% pada bulan April, masih dalam kisaran target 1-3%, setelah mencapai 2,5% pada bulan Februari.

Perekonomian tumbuh sebesar 14,1% secara tahunan pada kuartal pertama dibandingkan tiga bulan sebelumnya setelah menyusut pada kuartal keempat setelah perang pecah pada 7 Oktober.




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×