Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
SEOUL. Bank sentral Korea Selatan memangkas bunga acuannya, Kamis (14/8), setelah dipertahankan sejak Mei tahun lalu. Bank of Korea memilih untuk melonggarkan ekonomi meski berpotensi meningkatkan risiko kredit rumah tangga yang sedang meroket.
Gubernur Bank of Korea, Lee Ju Yeol menurunkan acuan bunga tujuh hari sebesar 25 basis poin menjadi 2,25%, dari 2,5%.
Langkah pelonggaran moneter ini menyusul rencana pemerintah mengucurkan stimulus sebesar KRW 11,7 triliun (US$ 11,3 miliar), yang diumumkan Presiden Park Geun Hye bulan lalu. Perbankan juga berencana memperbesar keran kredit sektor usaha kecil sebesar KRW 3 triliun.
Menurut Kepala Riset di Standard Chartered Park Chong Hoon, Bank of Korea ingin ikut memaksimalkan amunisi dalam pelonggaran ekonomi. Bank of Korea bulan lalu memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 3,8%, setelah di kuartal II-2014 melambat 0,6%.
"Para pembuat keputusan percaya, risiko utang rumah tangga tidak berdampak sistemik dalam waktu dekat," kata Park dari Standard Chartered. Menurut dia, ongkos bunga kredit yang turun ditambah pelonggaran syarat kepemilikan rumah dari pemerintah, akan mendorong utang rumah tangga.
Padahal, utang rumah tangga sudah mencapai 135% dari pendapatan di akhir tahun 2013. Kredit rumah tangga ini juga menyentuh rekor KRW 1.024,8 triliun di akhir Maret lalu. Pemerintah berencana mendorong pendapatan rumah tangga dan lapangan pekerjaan untuk mengatasi masalah ledakan kredit ini.
Won Korea sampai siang ini menguat 0,4% menjadi 1.025,10 per dollar Amerika Serikat (AS). Sementara indeks Kospi menguat 0,2%.