Reporter: Femi Adi Soempeno |
MELBOURNE. Bank sentral Australia memangkas suku bunganya sebesar 1%. Pengirisan ini memperbesar guliran pemangkasan sejak resesi melanda negeri ini pada tahun 1991.
Gubernur Reverse Bank of Australia Glenn Stevens mengiris suku bunga patokan ke level yang cukup rendah sepanjang 6 tahun ini. Asal tahu saja, pembabatan suku bunga kali ini sudah yang ke-empat kalinya dalam tiga bulan terakhir ini. Sebanyak 15 dari 21 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg News meramalkan pengguntingan suku bunga kali ini sebesar 0,75%.
Stevens orang-orang kepercayaannya memotong suku bunga acuannya sebesar 0,25% pada bulan September lalu, dan diikuti oleh pemangkasan yang lebih jauh lagi sebesar 1% pada bulan Oktober, kemudian melakukan penyesuaian kembali sebesar 0,75% bulan November lalu. Hari ini merupakan jadwal pertemuan terakhir sebelum mereka berencana untuk bertemu kembali pada 3 Februari 2009.
Stevens mengatakan, kebijakan moneter kini semakin berkembang untuk membantu memulihkan kepercayaan konsumen dan bisnis yang telah terlihat menciut selama satu ini sebesar 44% di indeks saham sekaligus harga properti yang menjadi ambruk sejak tahun 1978. Sebanyak 3% suku bunga yang terpangkas sejak bulan September lalu telah menyelamatkan kreditur dari pinjaman properti sekitar A$ 250 ribu atau setara dengan US$ 159 ribu.
“Keputusan RBA hari ini merupakan elemen vital sebagai usaha untuk meminggirkan resesi dari Australia,” lata Heather Ridout, chief executive Australian Industry Group.
GDP Australia kemungkinan tumbuh cukup lambat dalam tiga bulan hingga September 2008 lalu, hanya bergerak 0,2% dari kuartal sebelumnya yang menggelinding sebesar 0,3%. Melambatnya perekonomian ini telah mengiris pertumbuhan tahunan menjadi 1,9%, perolehan yang paling cilik sejak kuartal kedua tahun 2002. Laporan GDP Australia bakal dirilis besok Rabu (3/12).
“Saya harap kita tidak tergelincir ke pertumbuhan yang negatif, tetapi Anda harus menerima bahwa itu mungkin (terjadi-red),” katanya.
Tidak seperti AS, Jepang dan Inggris, perekonomian Australia telah mencegah terjadinya resesi. Hal ini ditopang oleh boom pertambangan yang telah menjaga tingkat pengangguran ke level yang paling rendah selama lebih dari tiga dekade. Asal tahu saja, tingkat pengangguran di negeri kanguru ini hanya 4,3% di bulan Oktober.
O iya, bukan hanya Australia saja yang berniat untuk mendepak secuil suku bunganya. Beberapa bank sentral lain juga bakalan mengiris suku bunga patokannya sebagai respons dari melemahnya permintaan global.