Sumber: Bloomberg |
MELBOURNE. Bank sentral Australia kemungkinan akan memotong suku bunga acuannya ke level yang cukup rendah sepanjang enam tahun belakangan ini. Aksi ini akan memperbesar putaran penciutan suku bunga sejak resesi tahun 1991 di tengah sinyal perekonomian yang mendekati mandek.
Gubernur Reserve Bank of Australia Glenn Stevens akan menyusutkan suku bunga patokan menjadi 4,5% dari sebelumnya 5,25% pada hari Selasa (2/12) siang nanti pada pukul 2.30 waktu Melbourne. Hitungan ini diprediksi oleh 15 dari 21 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg News. Survei yang lain menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga kemungkinan merupakan yang paling lemah sejak 2002.
Steven pernah bilang, kesalahan terbesar Australia adalah mencuatkan pernyataan bahwa mereka tengah memasuki masa resesi. Hal ini justru menyurung kepercayaan konsumen dan bisnis melemah 44% di indeks patokan S&P/ASX 200 dan juga membanting harga properti sejak 1978. Perbankan mengatakan bulan lalu, mereka masih leluasa untuk mendukung pertumbuhan kendati inflasi menggelinding lambat.
“Saya tidak berpikir bahwa perekonomian Australia akan serapuh itu, tapi kebijakan moneter kini sudah tenang, siap untuk berjaga-jaga terhadap dampak resesi global,” kata Adam Carr, senior economist ICAP Australia Ltd. di Sydney.
Stevens orang-orang kepercayaannya memotong suku bunga acuannya sebesar 0,25% pada bulan September lalu, dan diikuti oleh pemangkasan yang lebih jauh lagi sebesar 1% pada bulan Oktober, kemudian melakukan penyesuaian kembali sebesar 0,75% bulan November lalu. Hari ini merupakan jadwal pertemuan terakhir sebelum mereka berencana untuk bertemu kembali pada 3 Februari 2009.
O iya, bukan hanya Australia saja yang berniat untuk mendepak secuil suku bunganya. Beberapa bank sentral lain juga bakalan mengiris suku bunga patokannya sebagai respons dari melemahnya permintaan global.
Menurut hitungan 10 dari 17 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, Bank of New Zealand kemungkinan akan memotong 1,5% menjadi 5% pada 4 Desember 2008 besok. Bank of England dan European Central Bank juga akan membabat suku bunganya lagi minggu ini.
Gubernur Reserve Bank of Australia Glenn Stevens akan menyusutkan suku bunga patokan menjadi 4,5% dari sebelumnya 5,25% pada hari Selasa (2/12) siang nanti pada pukul 2.30 waktu Melbourne. Hitungan ini diprediksi oleh 15 dari 21 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg News. Survei yang lain menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga kemungkinan merupakan yang paling lemah sejak 2002.
Steven pernah bilang, kesalahan terbesar Australia adalah mencuatkan pernyataan bahwa mereka tengah memasuki masa resesi. Hal ini justru menyurung kepercayaan konsumen dan bisnis melemah 44% di indeks patokan S&P/ASX 200 dan juga membanting harga properti sejak 1978. Perbankan mengatakan bulan lalu, mereka masih leluasa untuk mendukung pertumbuhan kendati inflasi menggelinding lambat.
“Saya tidak berpikir bahwa perekonomian Australia akan serapuh itu, tapi kebijakan moneter kini sudah tenang, siap untuk berjaga-jaga terhadap dampak resesi global,” kata Adam Carr, senior economist ICAP Australia Ltd. di Sydney.
Stevens orang-orang kepercayaannya memotong suku bunga acuannya sebesar 0,25% pada bulan September lalu, dan diikuti oleh pemangkasan yang lebih jauh lagi sebesar 1% pada bulan Oktober, kemudian melakukan penyesuaian kembali sebesar 0,75% bulan November lalu. Hari ini merupakan jadwal pertemuan terakhir sebelum mereka berencana untuk bertemu kembali pada 3 Februari 2009.
O iya, bukan hanya Australia saja yang berniat untuk mendepak secuil suku bunganya. Beberapa bank sentral lain juga bakalan mengiris suku bunga patokannya sebagai respons dari melemahnya permintaan global.
Menurut hitungan 10 dari 17 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, Bank of New Zealand kemungkinan akan memotong 1,5% menjadi 5% pada 4 Desember 2008 besok. Bank of England dan European Central Bank juga akan membabat suku bunganya lagi minggu ini.
Berita Terkait
Internasional
Bank ANZ Berencana Menendang Lebih dari 500 Pekerjanya
Internasional