Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Bank sentral China menyuntikkan 900 miliar yuan (US$ 124,3 miliar) ke dalam sistem perbankan melalui pinjaman polis satu tahun. Langkah ini dilakukan lantaran pemerintah daerah meningkatkan penjualan obligasi untuk meringankan beban utang.
Mengutip Reuters, Senin (25/11), dalam pernyataan resminya, People's Bank of China (PBOC) menyatakan bahwa pihaknya meminjamkan pinjaman fasilitas jangka menengah (MLF) kepada lembaga keuangan sebesar 2%.
PBOC melakukan operasi MLF menjelang akhir setiap bulan.
Baca Juga: Tiongkok Bersedia Berdialog dengan AS untuk Dorong Perdagangan Bilateral
Sistem perbankan China menghadapi peningkatan tekanan likuiditas menjelang akhir tahun, dengan penerbitan obligasi pemerintah daerah meningkat tajam karena Beijing meningkatkan upaya untuk mengurangi risiko utang dan merangsang ekonomi yang sedang berjuang.
Penerbitan obligasi pada bulan November diperkirakan akan melebihi 1,3 triliun yuan ($179,4 miliar), volume bulanan terbesar dalam setahun, menurut perkiraan Reuters.
"Likuiditas mungkin menghadapi tekanan minggu ini karena jatuh tempo reverse repo, meningkatnya penerbitan obligasi, dan volatilitas permintaan uang tunai di akhir bulan," kata Citic Securities dalam sebuah catatan.
PBOC kemungkinan besar akan mengurangi persyaratan cadangan bank menjelang akhir tahun untuk meredakan tekanan likuiditas, menurut laporan resmi China Securities Journal pada hari Senin.
($1 = 7,2410 yuan Tiongkok)