kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.465   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.898   66,24   0,97%
  • KOMPAS100 1.001   10,19   1,03%
  • LQ45 775   7,44   0,97%
  • ISSI 220   2,72   1,25%
  • IDX30 401   2,31   0,58%
  • IDXHIDIV20 474   1,13   0,24%
  • IDX80 113   1,15   1,03%
  • IDXV30 115   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   0,58   0,44%

Bank Sentral Hong Kong Kurangi Durasi Kepemilikan Obligasi AS, Apa Pemicunya?


Selasa, 06 Mei 2025 / 16:28 WIB
Bank Sentral Hong Kong Kurangi Durasi Kepemilikan Obligasi AS, Apa Pemicunya?
ILUSTRASI. Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA), yang berperan sebagai bank sentral de facto, mulai mengurangi durasi kepemilikan obligasi pemerintah Amerika Serikat (U.S. Treasury). REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA), yang berperan sebagai bank sentral de facto, mulai mengurangi durasi kepemilikan obligasi pemerintah Amerika Serikat (U.S. Treasury).

Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi diversifikasi investasi menyusul meningkatnya volatilitas di pasar obligasi dolar AS.

"Untuk portofolio obligasi AS kami, kami telah mengurangi durasinya," kata Eddie Yue, Chief Executive HKMA, dalam sebuah konferensi yang dihadiri media pada Selasa (6/5).

Baca Juga: Pengusaha Hong Kong Jadi Korban Salah Identitas dalam Daftar Hitam Perdagangan AS

Yue menjelaskan bahwa obligasi dengan tenor panjang lebih rentan terhadap gejolak pasar dibanding obligasi jangka pendek.

Oleh karena itu, langkah pengurangan durasi dianggap sebagai strategi defensif untuk menghadapi ketidakpastian global, terutama setelah kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump memicu kekhawatiran resesi dan melemahkan kredibilitas dolar AS.

"Selama periode volatilitas pasar terakhir, terlihat jelas bahwa obligasi dengan durasi lebih panjang lebih terdampak dibanding yang berjangka pendek," imbuhnya.

Selain mengurangi durasi, HKMA juga mulai melakukan diversifikasi portofolio investasi ke berbagai mata uang dan kelas aset lain, sebagai respons terhadap kebutuhan investor untuk menyebar risiko serta faktor teknikal pasar.

Baca Juga: Imbal Hasil Obligasi AS 10 Tahun Stabil di 4,17% Jelang Pengumuman Data Penting

Data terbaru dalam laporan tahunan HKMA menunjukkan bahwa pada 31 Desember 2024, porsi dolar AS dalam Dana Valuta Asing Hong Kong (Exchange Fund) turun menjadi 79,1%.

Ini merupakan level terendah sejak 2014, menandai langkah konkret otoritas Hong Kong dalam mengurangi ketergantungan terhadap aset berbasis dolar AS.

Penguatan dolar Hong Kong dalam beberapa hari terakhir turut menjadi sorotan.

Mata uang tersebut ikut menguat bersama sejumlah mata uang Asia lainnya, seiring meningkatnya minat investor pada mata uang domestik setelah pasar terguncang oleh kebijakan proteksionis AS.

Selanjutnya: Honda Akui Penjualan Kuartal I-2025 Turun 7%

Menarik Dibaca: Penyebab Kolesterol Tinggi Apa? Salah Satunya Berat Badan Berlebih



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×