kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.912.000   -20.000   -1,04%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Pengusaha Hong Kong Jadi Korban Salah Identitas dalam Daftar Hitam Perdagangan AS


Jumat, 02 Mei 2025 / 17:39 WIB
Pengusaha Hong Kong Jadi Korban Salah Identitas dalam Daftar Hitam Perdagangan AS
ILUSTRASI. Hampir 100 perusahaan di Tiongkok dan Hong Kong yang masuk dalam daftar hitam tahun 2023 dan 2024 mengandung kesalahan. REUTERS/Nathan Howard 


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - HONG KONG/SHENZHEN. Doris Au, seorang pengusaha perangkat keras dan kunci pintu di Hong Kong selama 25 tahun, menerima surat dari banknya, DBS Group, pada Juni lalu yang memberitahukan bahwa akun bisnisnya akan ditutup.

Tidak ada penjelasan mendetail, dan akun tersebut segera dibekukan — menghentikan semua transaksi bisnis internasionalnya.

Setelah melakukan pencarian online, Au menemukan bahwa sebuah perusahaan lain dengan nama mirip ditambahkan ke daftar hitam entitas perdagangan AS pada Oktober 2023, karena dituduh membantu militer Rusia. Salah satu alamat dalam daftar tersebut ternyata adalah gudang miliknya sendiri.

"Kami bukan perusahaan itu. Ini murni kesalahan," ujar Au kepada Reuters dari gudangnya yang dipenuhi stok dari merek-merek terkenal.

Baca Juga: Krisis Tisu Toilet Ancam Amerika Serikat Akibat Kenaikan Tarif Impor Kayu dari Kanada

Daftar Hitam Perdagangan AS Dipenuhi Kesalahan

Pemeriksaan Reuters terhadap hampir 100 perusahaan di Tiongkok dan Hong Kong yang masuk dalam daftar hitam tahun 2023 dan 2024 menemukan bahwa lebih dari seperempat entri mengandung kesalahan: nama, alamat, atau informasi yang sudah kedaluwarsa.

Dari kunjungan ke alamat yang terdaftar, ditemukan bahwa lokasi-lokasi tersebut adalah salon kecantikan, pusat bimbingan belajar, panti pijat, hingga bangunan kosong yang dulunya pabrik. Namun, sebagian perusahaan dalam daftar memang terbukti memperdagangkan barang yang dibatasi, menggunakan perusahaan cangkang dan jasa ekspedisi untuk menghindari sanksi.

Biro Perindustrian dan Keamanan AS Kekurangan Sumber Daya

Daftar hitam ini dikelola oleh Bureau of Industry and Security (BIS), bagian dari Departemen Perdagangan AS. Namun lima mantan pejabat AS mengakui bahwa BIS mengalami kesulitan memperbarui data dan menangani kasus salah identitas karena kekurangan staf. “BIS sangat kekurangan sumber daya,” ujar salah satu mantan pejabat.

Banyak entitas dalam daftar menggunakan alamat perusahaan sekretarial (COMSEC) di Hong Kong, yang hanya bertindak sebagai tempat pendaftaran bisnis. Sebagian besar sudah tak lagi beroperasi di sana, namun masih terdaftar dalam sistem BIS.

Di sisi lain, beberapa perusahaan yang masuk daftar memang mengekspor barang terlarang ke Rusia, termasuk semikonduktor dan peralatan komunikasi, senilai total $7,5 juta pada Desember 2023, menurut data bea cukai Rusia.

Denis Makkaveev, direktur Global Broker Solutions di Hong Kong, mengaku mendirikan dua perusahaan baru dalam seminggu setelah perusahaannya masuk daftar hitam. Ia tetap bisa beroperasi lewat platform e-commerce, meski banyak bank menolaknya.

Baca Juga: Staf Trump Bongkar Peran Besar Elon Musk di Gedung Putih Usai Tinggalkan DOGE!

Efek Domino: Bisnis Kecil Jadi Korban Salah Target

Efek salah identifikasi ini merugikan bisnis kecil seperti Doris Au dan salon kecantikan milik Crystal Ng, yang permohonan akun banknya ditolak karena alamat kantornya sempat dipakai perusahaan dalam daftar hitam.

“Banyak bank terlalu berhati-hati,” kata Benjamin Kostrzewa, mantan pejabat AS yang kini menangani kepatuhan ekspor untuk lembaga keuangan.

“Mereka bisa membuat kesalahan karena sistem mereka terlalu otomatis,” tambahnya.

Akibat Salah Data, Doris Au Kehilangan Ratusan Ribu Dolar

Nama perusahaan Au, Win Key (China-Hong Kong) Limited, mirip dengan Win Key Ltd, perusahaan yang dituduh mengirimkan barang senilai $147 juta ke Rusia, termasuk $104 juta dalam barang terbatas. Namun data menunjukkan tidak ada barang dari gudang Au yang diekspor ke Rusia.

Sejak alamatnya masuk daftar hitam, Au mengatakan pengiriman dari pemasok luar negeri terhenti. Ia memperkirakan kerugiannya mencapai lebih dari $600.000. Ia telah mengajukan permohonan ke BIS untuk menghapus namanya dari daftar, tapi belum mendapat tanggapan lanjutan sejak Desember.

Proses banding terhadap daftar ini jarang berhasil. Dua mantan pejabat AS menyebut bahwa proses ini "sangat skeptis" dan lambat. “Daftar entitas itu seperti Hotel California,” kata Steve Coonen, mantan ahli kontrol ekspor AS. “Anda bisa masuk kapan saja, tapi tidak bisa keluar.”

Selanjutnya: Listrik Padam di Bali, Ini Penjelasan PLN

Menarik Dibaca: Dividen dari ABM Investama (ABMM) Rp 153 per saham, Cum Date Selasa Depan



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×