Reporter: Dyah Megasari, Reuters, Bloomberg |
FRANKFURT. Hari ini, semua mata pelaku pasar tertuju pada pertemuan maha penting yang digelar European Central Bank (ECB). Pengelola portofolio investasi harap-harap cemas atas kelanjutan ucapan Presiden ECB Mario Draghi yang menyatakan akan melakukan apapun untuk menyelamatkan Benua Biru.
Ketegangan perekonomian Eropa mengundang komentar bank Sentral Jerman yaitu Bundesbank. Melalui situs resmi Bundesbank, Kepala Bank Sentral Jerman, Jens Weidmann mengingatkan semua orang jangan terlalu berharap pada ECB.
Weidmann yang juga duduk di jajaran dewan gubernur ECB bahkan mengingatkan agar bank sentral Eropa itu memperhatikan kembali amanat yang diembannya sebelum memutuskan sesuatu.
"Di sini, independensi ECB harus disertai rasa hormat terhadap undang-undang," tegasnya.
Lebih gamblangnya, ia meminta Draghi tak gegabah memutuskan kebijakan revolusioner demi menyenangkan kalangan tertentu.
"Keputusan yang diambil secara politik, belum tentu berhasil secara ekonomi," nasihatnya. Ia berusaha mengingatkan, posisi utama ECB di Eropa adalah menetapkan kebijakan fiskal terlepas dari apapun langkah yang diambil, baik berupa keputusan suku bunga maupun tindakan lainnya.
Muatan politik
Otoritas moneter Jerman ini melihat, banyak keputusan soal krisis yang dibuat akhir-akhir ini diwarnai muatan politik. Akibatnya, banyak yang salah anggapan bahwa ECB menjadi lembaga super hero yang bisa mengendalikan harga, memacu pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran dan membangun sistem perbankan.
Weidmann sendiri sadar bahwa publik butuh angin segar sekaligus figur baru di kebijakan ekonomi. Draghi beserta timnya di ECB dianggap sebagai juru selamat yang membawa perubahan baru. Misalnya, pada awal pekan ini ketika Draghi hanya mengucapkan akan “melakukan apapun” untuk menyelamatkan euro, bursa global langsung bergairah.
Pada perkembangannya, fungsi utama bank sentral mulai terkikis dan "ECB dipandang lembaga yang bisa melakukan apa saja," nilai Weidmann.
Selama pembahasan bailout, Bundesbank, adalah bank sentral yang paling keras menolak rencana penyelamatan zona euro dari krisis. Jerman menganggap, penambahan utang yang sudah menggunung untuk mengatasi krisis, hanya akan memperdalam lubang krisis di masa depan.