kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Bantah Ukraina Soal China, Kremlin: Zelensky Salah Besar


Jumat, 11 April 2025 / 08:54 WIB
Bantah Ukraina Soal China, Kremlin: Zelensky Salah Besar
ILUSTRASI. Pada Kamis (10/4/2025) Kremlin membantah pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bahwa China terlibat dalam konflik di Ukraina.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Kamis (10/4/2025) Kremlin membantah pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bahwa China terlibat dalam konflik di Ukraina. 

Kremlin mengatakan bahwa Beijing memiliki "posisi yang seimbang".

Reuters melaporkan, China memperingatkan Ukraina agar tidak membuat pernyataan tidak bertanggung jawab setelah Zelenskiy mengatakan intelijen Ukraina telah mengungkapkan sedikitnya 155 warga negara China bertempur di pihak Rusia di Ukraina.

Zelenskiy mengatakan, Rusia merekrut warga negara China melalui media sosial dan pejabat China mengetahuinya.

Juru bicara kementerian luar negeri China Lin Jian menyebut Beijing sebagai "pendukung kuat dan promotor aktif penyelesaian krisis secara damai".

Jian juga mengatakan, China selalu berusaha mencegah warganya mendaftar untuk bertempur dalam konflik di luar negeri.

Ketika ditanya tentang pernyataan Zelenskiy, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Moskow tidak menyeret Beijing ke dalam konflik tersebut.

Baca Juga: Trump Bakal Undang Lagi Zelensky ke Gedung Putih

"Ini tidak benar. Tiongkok mengambil posisi yang seimbang. Tiongkok adalah mitra strategis, teman (dan) kawan kami," kata Peskov. "Zelenskiy salah besar."

Rusia dan Tiongkok mendeklarasikan kemitraan strategis "tanpa batas" beberapa hari sebelum Presiden Vladimir Putin memerintahkan puluhan ribu tentara ke Ukraina pada Februari 2022.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, melansir NBC News, Zelensky mengklaim bahwa sejumlah besar warga negara Tiongkok terlibat dalam perang Presiden Rusia Vladimir Putin di negaranya pada Rabu (9/4/2025) malam.

Pemimpin Ukraina itu menggambarkan potensi keterlibatan warga negara Tiongkok sebagai eskalasi besar dan meminta dukungan Amerika Serikat dan sekutu lainnya.

Tonton: Zelensky Siap Mundur Sebagai Presiden Asalkan Ukraina Jadi Anggota NATO

"Ini harus ditanggapi dengan tanggapan yang tegas dan berprinsip," jelasnya.

Jika pemerintah Tiongkok mengetahui pengerahan pasukan tersebut, Tiongkok akan menjadi negara kedua setelah Korea Utara yang mengirim personel militer untuk membantu Kremlin dalam upayanya selama tiga tahun untuk mencaplok Ukraina.

Selanjutnya: Cek Syarat Pendaftaran Rusunawa Jagakarsa, Biaya Sewa, dan Fasilitasnya

Menarik Dibaca: Harga Emas Pegadaian 10 April 2025 Antam Naik Rp 38.000 dan UBS Naik Rp 42.000



TERBARU

[X]
×