kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Banyak Eksportir China yang Menahan Kepemilikan Dollar


Jumat, 09 Agustus 2024 / 15:23 WIB
Banyak Eksportir China yang Menahan Kepemilikan Dollar
ILUSTRASI. SUZHOU, CHINA - JUNE 4, 2024 - A batch of cars are about to be exported via frame transport at the Taicang Port Automobile terminal in Suzhou, Jiangsu province, China, June 4, 2024. In April 2024, the total import and export volume of automobile goods was US $25.51 billion, an increase of 6.88% from the previous month and 7.49% from the previous year. From January to April 2024, the cumulative import and export volume of auto goods in the country was 93.78 billion US dollars, an increase of 6%. (Photo by CFOTO/Sipa USA)No Use China.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Eksportir China ingin mempertahankan kepemilikan dollar mereka daripada mengonversinya menjadi yuan. Padahal mata uang yuan menguat tajam minggu ini. Yuan telah melonjak 2% terhadap dollar AS, menghapus sebagian besar kerugian yang terjadi dari awal tahun ini.

Para bankir kepada Reuters menyebut eksportir ingin menahan pendapatan valuta asing mereka untuk mengantisipasi nilai tukar yang lebih baik daripada kehilangan kesempatan. Penimbunan dolar yang merajalela oleh eksportir telah menjadi salah satu faktor besar di balik depresiasi yuan, dan banyak diperhatikan oleh pasar.

Baca Juga: Bisnis Remitansi Perbankan Tak Terdampak Fluktuasi Nilai Tukar

Yuan mencapai titik terendah delapan bulan sebesar 7,2776 per dolar pada akhir Juli. Survei Reuters terhadap lebih dari 12 bank komersial minggu ini menunjukkan hanya dua yang meningkatkan penyelesaian valuta asing (FX). Sementara yang lain mengatakan klien mereka lebih banyak menimbun dolar. "Dengan tantangan dalam ekonomi domestik dan pasar keuangan, para eksportir melihat insentif yang terbatas untuk mengonversi penerimaan valuta asing mereka ke yuan," kata Gary Ng, Ekonom Eenior Natixis untuk Asia-Pasifik.

Data resmi terbaru menunjukkan bahwa rasio penyelesaian valuta asing di pasar turun ke level terendah hampir 2,5 tahun sebesar 58,1% pada bulan Juni. Ng mengatakan jika pasangan dolar-yuan mencapai 7,0 dengan jalur yang lebih jelas bahwa pasangan tersebut akan lebih terapresiasi dan mungkin ada lebih banyak insentif untuk mengonversi dolar.

Yuan melonjak ke level tertinggi tujuh bulan minggu ini sebesar 7,1120 per dolar karena carry trade global berakhir. Yen Jepang juga menguat karena ekspektasi pemotongan suku bunga Federal Reserve.

Eksportir China biasanya menimbun dolar untuk mendapatkan keuntungan dari imbal hasil AS yang lebih tinggi dan depresiasi yuan, sebagai aksi carry trade. Namun kesenjangan imbal hasil antara dolar dan yuan telah melebar karena China melonggarkan kebijakan untuk membantu ekonomi.

"Para eksportir akan mengonversi simpanan dolar mereka menjadi yuan hanya jika suku bunga lebih seimbang dan kemungkinan akan terjadi jika pemangkasan suku bunga Fed berjalan lancar," kata Lynn Song, kepala ekonom ING di China.

Baca Juga: Ada Virus Mematikan, Ekspor Ayam dari Brasil Dihentikan




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×