kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Baru sebulan menjabat, Menteri Kehakiman Korea mundur akibat kasus korupsi keluarga


Senin, 14 Oktober 2019 / 15:13 WIB
Baru sebulan menjabat, Menteri Kehakiman Korea mundur akibat kasus korupsi keluarga
ILUSTRASI. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in tiba sebelum pertemuan puncak para pemimpin G20 di Osaka, Jepang 27 Juni 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Menteri Kehakiman Korea Selatan Cho Kuk terperosok dalam skandal korupsi yang melibatkan keluarganya. Ia pun mengundurkan diri pada Senin (14/10), padahal baru sebulan lebih memegang jabatan itu.

Presiden Korea Moon Jae-in pada 9 September menunjuk Cho untuk memimpin reformasi kejaksaan, yang menurut para pengkritik hukum, sudah lama rentan terhadap tekanan politik.

Hanya, penunjukannya datang ketika jaksa sedang menyelidiki investasi keuangan keluarganya dan penerimaan masuk universitas atas anak-anaknya, yang memicu protes terhadap Cho.

Baca Juga: Saham YG Entertainment belum tembus harga tertinggi September

"Saya memutuskan untuk tidak lagi membebani Presiden dan pemerintah dengan urusan keluarga saya," kata Cho dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan pengunduran dirinya seperti dikutip Reuters.

"Saya percaya bahwa sekarang adalah saatnya bagi saya untuk mundur sehingga reformasi kejaksaan akan berhasil diselesaikan," imbuh dia.

Kepada wartawan Kepala Penasihat Politik Presiden Kang Gi-jung menegaskan, keputusan Cho untuk mundur merupakan keputusannya sendiri.

Popularitas Presiden Korea menurun



TERBARU

[X]
×