kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,01   -11,51   -1.23%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Batalkan rencana IPO, karyawan WeWork terancam kena PHK


Selasa, 01 Oktober 2019 / 17:00 WIB
Batalkan rencana IPO, karyawan WeWork terancam kena PHK
ILUSTRASI. Wework


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEY YORK. Start Up co-working space WeWork urung melakukan aksi penawaran umum perdana atau intial public offering. Mengutip Reuters pada Selasa (1/10), induk perusahaan WeWork, The We Company telah mengajukan permohonan untuk menarik rencana IPO WeWork. 

Langkah ini diambil seminggu setelah penggulingan pendiri WeWork Adam Neumann dari posisi chief executive officer (CEO).

Baca Juga: Senjata hipersonik memicu perlombaan senjata baru Rusia, China dan AS

Penarikan prospektus IPO WeWork menandakan berakhirnya upaya pencarian modal perusahaan dalam jangka pendek. Hal ini memungkinkan penerus Neumann untuk melanjutkan pencarian dana dengan perputaran keuangan perusahaan tanpa mengungkapkan informasi kepada publik. 

Pembatalan rencana IPO ini juga berdampak pada imbal hasil obligasi perusahaan yang merosot ke rekor terendah.

Perusahaan yang didukung oleh SoftBank ini gagal membangkitkan minat para investor yang khawatir tentang kerugian yang terus meningkat. Langkah ini memunculkan kekhawatiran dengan model bisnis co-working space yang mengambil sewa jangka panjang dan menyewakannya kembali untuk ruang kerja dalam jangka pendek.

Selain itu, para ahli menunjukkan bahwa pemberhentian Neumann dari peran CEO dan mengatasi masalah tata kelola tidaklah cukup. Mereka juga menilai model bisnis co-working space tidak mungkin berkembang selama krisis ekonomi.

Menurut prospektus IPO yang diajukan sebelumnya pada bulan September lalu, We Company memiliki kas sekitar US$ 2,5 miliar pada 30 Juni. Adapun pendapatannya meningkat dua kali lipat menjadi hampir US$ 1,8 miliar pada tahun 2018. 

Namun, kerugiannya juga melonjak lebih dari dua kali lipat menjadi US$ 1,9 miliar.

Baca Juga: Polling: Dukungan rakyat Amerika untuk pemakzulan Trump naik menjadi 45%

Keputusan untuk membatalkan penjualan saham publik juga akan menekan WeWork untuk mendapatkan pendanaan alternatif. Mengingat kesepakatan pinjaman dari bank senilai US$ 6 miliar, bergantung pada penjualan saham setidaknya mencapai US$ 3 miliar.

Analis telah memproyeksikan bahwa WeWork akan membakar beberapa miliar dolar selama beberapa tahun ke depan. Oleh sebab itu, perlu bagi WeWork untuk terus mengumpulkan investasi baru dengan penilaian yang menguntungkan.

Menurut dua sumber yang akrab dengan masalah ini, perusahaan saat ini mempertimbangkan untuk memangkas tenaga kerja. Juga memperlambat ekspansi untuk mengurangi pengeluaran uang tunai dan kurang bergantung pada dana segar.

SoftBank, yang telah mendorong WeWork untuk menunda IPO-nya, saat ini sedang berusaha untuk meningkatkan Vision Fund kedua senilai US$ 100 miliar. 

Keputusan untuk menarik IPO tidaklah mengejutkan. Lantaran sebelumnya WeWork juga menunda penjualan saham sebelumnya pada bulan September sebagai respons atas dorongan balik dari calon investor atas kerugiannya yang kian melebar dan cengkeraman Neumann terhadap perusahaan.

Baca Juga: Xi Jinping: Tidak ada kekuatan yang dapat menghentikan kebangkitan China

"Kami telah memutuskan untuk menunda IPO kami untuk fokus pada bisnis inti kami, yang fundamentalnya tetap kuat. Kami memiliki niat untuk mengoperasikan WeWork sebagai perusahaan publik dan berharap untuk meninjau kembali pasar ekuitas publik di masa depan," kata co-CEO WeWork yang baru ditunjuk Artie Minson dan Sebastian Gunningham.

Perusahaan itu memang telah memperdagangkan utang secara publik. Pada Senin (30/9), obligasi perusahaan ini mencapai US$ 669 juta. Surat utang ini dijual pada bulan April 2018.

Sementara SoftBank, yang memiliki hampir sepertiga saham di We Company, berinvestasi pada start up dengan nilai US$ 47 miliar pada Januari. Tetapi skeptisisme investor memaksanya untuk mempertimbangkan penilaian IPO potensial serendah US$ 10 miliar awal bulan ini.




TERBARU

[X]
×