kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beban utang bank sentral Korea Selatan naik


Jumat, 24 September 2021 / 14:57 WIB
Beban utang bank sentral Korea Selatan naik
ILUSTRASI. Bank of Korea . REUTERS/Kim Hong-Ji/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Bank sentral Korea Selatan memperingatkan bahwa beban utang dapat meningkatkan pengeluaran rumah tangga. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap perkembangan ekonomi di Korea.

Reuters, pada Jumat (24/9) memberitakan bahwa, utang pendapatan dari kebutuhan rumah tangga mencapai 172,4% pada kuartal dua 2021. Nilai itu naik 10,1% dari realisasi tahun lalu. 

Perusahaan mengatakan, kenaikan tersebut menjadi perhatian karena banyak pendapatan rumah tangga menurun di tengah kebijakan sosial untuk memerangi Covid-19. Korea Selatan memberlakukan pembatasan di sektor perhotelan, termasuk kafe dan restoran.

“Dana yang terkonsentrasi di pasar aset, serta kenaikan harga rumah yang cepat, dapat berdampak buruk bagi stabilitas keuangan ketika sentimen pasar entitas ekonomi berubah dengan cepat karena guncangan internal atau eksternal,” kata Bank Sentral Korea. 

Baca Juga: AS siap berdiskusi untuk benar-benar mengakhiri Perang Korea

Sebelumnya, baik ini telah menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0,75% pada Agustus 2021. Ini merupakan kenaikan pertama dalam hampir tiga tahun dan menjadi bank sentral pertama di di Asia yang menjauh kebijakan stimulus moneter era pandemi.

Seperti diketahui, orang Korea banyak mengajukan pinjaman dari periode sebelumnya. Hal ini membuat pemerintah semakin khawatir atas tumpukan utang dan tidak dapat dipertahankan karena kenaikan suku bunga telah menekan daya beli masyarakat dan pertumbuhan jangka panjang.

Namun, bank tersebut juga mencatat bahwa kenaikan suku bunga tambahan 25 basis poin seharusnya hanya memiliki efek pembayaran bunga yang terbatas pada rumah tangga dan bisnis.

Selanjutnya: Korea Selatan mendesak lebih banyak pengujian Covid-19 pasca libur Chuseok




TERBARU

[X]
×