kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beberapa hari sebelum lockdown, panic buying melanda Malaysia


Kamis, 03 Juni 2021 / 05:56 WIB
Beberapa hari sebelum lockdown, panic buying melanda Malaysia
ILUSTRASI. Sebelum lockdown diberlakukan, Malaysia mengalami pembelian secara panik (panic buying) di sejumlah supermarket. REUTERS/Lim Huey Teng


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia sudah memulai penguncian (lockdown) ketat selama dua minggu mulai Selasa (1/6/2021). Sebelum hal tersebut diberlakukan, negeri jiran itu mengalami pembelian secara panik (panic buying) di sejumlah supermarket. Lockdown ketat dilakukan karena kasus Covid-19 harian per kapita di sana melonjak melampaui India.

Melansir Reuters, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan paket bantuan darurat senilai US$ 9,7 miliar sehari sebelumnya, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas perawatan kesehatan dan memberikan moratorium pinjaman, hibah untuk usaha kecil dan subsidi untuk gaji.

Perekonomian Malaysia sebelumnya berada di jalur menuju pemulihan pada kuartal pertama. Namun kemudian, infeksi Covid-19 kembali melonjak.

Produsen mobil besar seperti Toyota dan Honda mengumumkan pada Selasa (1/6/2021) bahwa mereka akan menghentikan sementara produksi di Malaysia karena penguncian baru, yang hanya akan memungkinkan manufaktur penting dan sektor jasa untuk melanjutkan operasi.

Baca Juga: Kasus harian COVID-19 Malaysia bisa mencapai 13.000, jika hal ini terjadi

Reuters memberitakan, seorang juru bicara Toyota mengatakan, pihaknya akan menangguhkan penjualan dan produksi mulai Selasa. Dia menambahkan bahwa perusahaan belum memutuskan kapan produksi akan dilanjutkan. Informasi saja, Toyota memproduksi sekitar 51.000 kendaraan di Malaysia tahun lalu

Anak perusahaan Toyota, Daihatsu Motor, juga akan menghentikan produksi antara 1 dan 14 Juni, kata seorang juru bicara. Anak perusahaan itu memproduksi sekitar 220.000 kendaraan di Malaysia pada tahun 2020.

Baca Juga: Malaysia lockdown, pabrik Toyota dan Honda berhenti beroperasi




TERBARU

[X]
×