Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Tokyo. Virus corona mengganggu dunia bisnis dan investasi. Termasuk di industri film porno, proses pembuatan fil pun terganggu. Industri film porno (AV) di Jepang harus putar-putar otak untuk beradaptasi, setelah diketahui bintang mereka positif virus corona.
Sejak merebak pada awal 2020, pemerintah di seluruh dunia sudah menyerukan kepada warganya untuk menjauhi "kontak dekat" demi menekan infeksi. Namun, hal itu jelas tidak berlaku di industri film dewasa, terutama di "Negeri Sakura", yang jelas membutuhkan interaksi fisik.
Semua berubah ketika muncul kabar bahwa ada empat bintang porno Jepang yang terjangkit virus corona, sehingga AV pun harus beradaptasi dengan protokol yang ada. Salah satu aktor, berusia sekitar 30-an, awalnya membantah bahwa dia positif. "Kabar itu tidak benar," kata dia kepada majalah mingguan Flash.
Tetapi, Organisasi Etik dan HAM AV kemudian membenarkan bahwa keempatnya positif, seraya menjelaskan mereka bukan bagian dari organisasi. "Mereka terinfeksi dari kasus berbeda," kata juru bicara organisasi.
Baca juga: Promo Tupperware bulan September 2020 khusus alat masak, bonus voucher belanja
Juru bicara tersebut menambahkan bahwa infeksi itu bukan dikarenakan oleh "klaster" di industri film porno.
Syuting yang ada ditunda
Dilansir Tokyo Reporter Selasa (15/9/2020), ketika si aktor positif, mereka langsung menghubungi perusahaan tempat mereka bekerja. Sumber dari industri itu mengungkapkan, tes usab (swab) langsung digelar baik untuk para pemeran hingga kru yang bertugas.
Dampaknya, syuting yang seharusnya tengah berlangsung dilaporkan harus ditangguhkan sampai semua staf dan bintang porno dinyatakan negatif.
Miko Kawai, Direktur Organisasi Etik dan HAM AV menerangkan, pihaknya bisa beradaptasi dengan protokol pencegahan Covid-19. Sebab, mereka selama ini sudah terbiasa dengan langkah-langkah untuk mencegah penyakit menular seksual ketika melakukan syuting.