Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
3. Amerika Serikat
Ameriak Serikat dengan jumlah penduduk mencapai 329.877.505 jiwa, saat ini masih jadi negara dengan jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak di dunia.
Data per tanggal 23 Agustus mencatat ada total kasus sebanyak 5.848.057 dengan 180.293 kematian dan 3.148.160 pasien yang berhasil sembuh.
Presiden Donald Trump berkali-kali menerima kritik akibat jumlah kasus yang terus melonjak. Sang presiden dinilai memberikan respons yang lamban dan bahkan awalnya sempat meremehkan wabah ini.
Satu bulan terkhir Trump mulai terlihat nampak serius menangani penyebaran virus di negara dengan mulai mewajibkan pemakaian masker serta mengucurkan dana besar untuk penelitian vaksin.
Baca Juga: Berikut perkembangan vaksin Covid-19 oleh perusahaan farmasi Tanah Air
4. Indonesia
Negara terpadat di urutan berikutnya ada Indonesia dengan jumlah penduduk sebanyak 267.026.366 jiwa. Total kasus infeksi corona di Indonesai sudah mencapai 153.535, jumlah kematian mencapai 6.680, dan pasien sembuh mencapai 107.500.
Di Indonesia, jumlah kasus terus bertambah sejak pemerintah mulai mengizinkan masyarakat beraktivitas dengan normal di luar rumah, meskipun tetap di bawah protokol kesehatan.
Jumlahnya diperkirakan bisa lebih banyak mengingat upaya pengujian masih belum merata. Pemerintah juga belum mengumumkan upaya khusus meskipun jumlah kasus terus bertambah.
Baca Juga: Perkuat kerjasama, UEA bakal distribusikan 10 juta dosis vaksin Covid-19 ke Indonesia
5. Pakistan
Negara terakhir di daftar ini lagi-lagi datang dari wilayah Asia Selatan, yakni Pakistan. Dengan jumlah penduduk sebanyak 233.500.636 jiwa, Pakistan juga cukup sulit mengendalikan penyebaran virus corona.
Data terbaru menunjukkan total kasus infeksi di Pakistan mencapai 292.765, dengan 6.235 kematian, dan 275.836 pasien yang sudah berhail sembuh.
Beruntung, pada hari Minggu (23/8), Pusat Komando dan Operasi Nasional (NCOC) melaporkan bahwa Pakistan hanya mencatat 4 kematian dalam 24 jam terakhir, seperti dikutip dari The News Pakistan.
Menteri Perencanaan Asad Umar, memperingatkan masyarakat untuk tidak kembali ke kebiasaan lama setelah pembatasan sosial mulai dilonggarkan di hampir semua sektor.
Baca Juga: WHO: Kami berharap menyelesaikan pandemi corona kurang dari dua tahun