kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Begini Reaksi Rakyat Iran Atas Jatuhnya Helikopter Presiden


Rabu, 22 Mei 2024 / 08:29 WIB
Begini Reaksi Rakyat Iran Atas Jatuhnya Helikopter Presiden
ILUSTRASI. Terkejut dan tidak percaya adalah emosi utama yang diungkapkan oleh sebagian besar warga Iran di media sosial atas kabar jatunya helikopter presiden Iran. Stringer/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Terkejut dan tidak percaya adalah emosi utama yang diungkapkan oleh sebagian besar warga Iran di media sosial setelah tersiar kabar bahwa helikopter Presiden Ebrahim Raisi jatuh di barat laut Iran pada Minggu (19/5/2024) sore.

Melansir BBC, spekulasi segera menyebar secara online ketika media pemerintah Iran melakukan tindakan yang biasa mereka lakukan dengan melaporkan informasi yang terbatas dan terkadang bertentangan tentang insiden tersebut.

Ada yang bertanya-tanya apakah Raisi dan tujuh orang lainnya di dalam helikopter, termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dan beberapa pejabat senior lainnya, telah tewas.

Banyak juga yang bertanya apakah para pejabat pemerintah menunda-nunda persiapan pengumuman atau mereka sama tidak tahu nasibnya seperti masyarakat umum? 

“Mereka hanya mengulur waktu agar bisa mengatasi krisis ini,” ujar salah seorang pengguna media sosial X.

Ada juga dugaan mengenai penyebab kecelakaan yang terjadi di daerah pegunungan terpencil saat kabut tebal dan hujan.

Beberapa orang bertanya apakah kecelakaan itu hanya sebuah kecelakaan – insiden terbaru dalam sejarah panjang kecelakaan di Iran – atau akibat serangan atau sabotase.

Baca Juga: AS Tak Bisa Beri Bantuan ke Iran Pasca Helikopter yang Ditumpangi Raisi Jatuh

“Anda hanya dapat menemukan segelintir pesawat yang berfungsi di seluruh negeri,” tulis pengguna X lainnya.

“Ingat bagaimana kelompok garis keras mengatakan membeli pesawat dan helikopter baru adalah kemewahan dan pemborosan?”

Namun pada Minggu malam, ada perubahan nyata dalam suasana hati masyarakat.

Ketika malam tiba dan tim pencarian dan penyelamatan tidak dapat menemukan lokasi jatuhnya pesawat, TV pemerintah menyiarkan rekaman doa yang diadakan untuk Raisi di seluruh negeri.

Pemimpin Tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei, sementara itu mengatakan kepada masyarakat Iran bahwa mereka “tidak perlu khawatir” dan “tidak ada gangguan yang akan terjadi pada pekerjaan negara”.

Pernyataan tersebut ditafsirkan oleh banyak warga Iran sebagai tanda bahwa pemerintah sudah mengetahui apa yang terjadi pada mereka yang berada di dalam helikopter dan bahwa pengumuman akan disampaikan pada pagi hari.

Ketika keraguan atas nasib mereka mulai mendapat kepastian, terdapat perbedaan tajam dalam reaksi dari penentang dan pendukung Republik Islam.

Baca Juga: Cuaca Buruk dan Helikopter yang Sudah Tua Diduga Jadi Penyebab Tewasnya Presiden Iran

Para penentangnya merayakan kematian Raisi sebagai “kabar baik”. Dia dicerca oleh banyak orang karena perannya dalam penindasan dengan kekerasan yang dilakukan negara terhadap gerakan protes “Perempuan, Kehidupan, Kebebasan” pada tahun 2022 dan keterlibatannya dalam eksekusi massal tahanan politik pada akhir tahun 1980-an.

Di media sosial Persia, banyak terdapat candaan dan komentar sarkastik serta foto-foto pengunjuk rasa yang terbunuh atau cacat dua tahun lalu.

Ada juga video yang menunjukkan kembang api dinyalakan di beberapa lokasi di ibu kota Iran, Teheran.

Salah satu postingan di X berbunyi: “Suasananya sangat gembira di sini, rezim mungkin ingin mempertimbangkan untuk mengumumkan jam malam militer selama tiga hari daripada tiga hari berkabung.”

Sementara itu, para loyalis rezim menjawab seruan Ayatollah Khamenei untuk berdoa bagi Raisi dan yang lainnya di dalam helikopter, berkumpul di satu lapangan di Teheran.

Ketika berita kematian presiden dikonfirmasi oleh media pemerintah pada Senin pagi, terjadi pertemuan suram yang dilakukan oleh para pendukung presiden di beberapa kota lainnya.

Beberapa orang juga menggunakan media sosial untuk mengecam, dan bahkan mengancam, mereka yang secara terbuka merayakan berita tersebut.

Mohammad Mohammadi Tabar, seorang ulama, menulis di X bahwa Iran harus “memberikan hukuman keras kepada mereka yang sedang gamang”. Seorang pengguna Instagram mengunggah foto anak-anak muda yang dibunuh oleh rezim karena rekaman Raisi yang menyatakan tidak ada belas kasihan bagi para penantangnya.

Namun, ancaman tidak hanya terbatas pada media sosial. Pejabat kehakiman juga memperingatkan bahwa siapa pun yang diketahui merayakan kematian presiden akan dituntut.

Baca Juga: Hamas Memuji Mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi: Beliau Mendukung Rakyat Palestina

Ada juga “wilayah abu-abu” besar di Iran yang sebagian besar tidak peduli dengan berita tersebut.

Banyak warga Iran yang tidak yakin akan banyak perubahan setelah kematian presiden tersebut, karena Pemimpin Tertinggi memegang kekuasaan tertinggi dan mengendalikan pasukan keamanan yang menangani perbedaan pendapat.

Republik Islam juga diperkirakan akan memobilisasi para pendukungnya untuk memastikan banyaknya orang yang hadir pada pemakaman pada hari Selasa.

Sebelumnya diberitakan, melansir Reuters, Raisi dan menteri luar negerinya tewas dalam kecelakaan helikopter di daerah pegunungan dan cuaca dingin. Hal tersebut diungkapkan oleh seorang pejabat Iran pada Senin, setelah tim pencari menemukan reruntuhan di provinsi Azerbaijan Timur.

“Presiden Raisi, menteri luar negeri dan seluruh penumpang helikopter tewas dalam kecelakaan itu,” kata pejabat senior Iran kepada Reuters, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Kantor berita Iran Mehr mengkonfirmasi kematian tersebut.

Seorang pejabat Iran sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa helikopter yang membawa Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian terbakar habis dalam kecelakaan pada hari Minggu.

TV pemerintah melaporkan bahwa gambar dari situs tersebut menunjukkan pesawat itu menabrak puncak gunung, meski belum ada keterangan resmi mengenai penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

Kantor berita negara IRNA mengatakan Raisi terbang dengan helikopter Bell 212 buatan AS.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×