kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini Tindakan Sejumlah Perusahaan Global Besar dalam Mengecam Rusia


Senin, 07 Maret 2022 / 15:06 WIB
Begini Tindakan Sejumlah Perusahaan Global Besar dalam Mengecam Rusia
ILUSTRASI. Sebuah tanda pro-Ukraina ditempatkan di atas meja pada sesi khusus Parlemen Eropa untuk memperdebatkan tanggapan terhadap invasi Rusia ke Ukraina, di Brussels, Belgia, Selasa (1/3/2022). REUTERS/Yves Herman


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sejumlah perusahaan besar dunia ikut memberikan kecaman terhadap Rusia yang memutuskan melakukan ekspansi ke Ukraina. Kecaman yang yang muncul bervariasi yang mencakup tindakan yang diwajibkan hukum dan juga beberapa tindakan sukarela. 

Beberapa tindakan yang dilakukan oleh perusahaan multinasional besar diantaranya memutuskan keluar dari Rusia, menghentikan layanan, perusahaan ritel untuk sementara menutup toko mereka, menghentikan produksi dan ekspor, mengeluarkan pernyataan keras, dan tindakan kejutan.

1. Keluar dari Rusia

Dua dari empat kantor akuntan besar asing resmi memutuskan hengkang dari Rusia. Keduanya adalah KPMG dan PricewaterhouseCoopers LLP (PwC) Pada hari minggu, keduanya mengatakan tak akan lagi memiliki firma anggota di Rusia pasca negara itu invasi ke Rusia. 

Dari perusahaan energi, British Petroleum (BP), Shell dan Exxon Mobil juga berjanji akan hengkang dari Rusia dengan menjual saham pada perusahaan patungan mereka di negara itu.  Perusahaan minyak Austria OMV juga akan ikut menarik diri dari Rusia dan mengatakan akan mengambil 1,5-1,8 miliar euro sebagai antisipasi keluar dari negara tersebut. 

Baca Juga: Didesak Barat untuk Mengecam Rusia, PM Pakistan: Apakah Kami Budak Anda?

Accenture yang memiliki  2.300 karyawan di Rusia mengatakan akan menghentikan bisnis dan Mercedes-Benz Group berencana untuk melepaskan sahamnya di Kamaz Rusia.

2. Menghentikan Layanan

TikTok pada hari Minggu mengumumkan akan menangguhkan streaming langsung dan pengunggahan video ke platformnya di Rusia karena meninjau implikasi dari undang-undang media baru yang ditandatangani pada hari Jumat oleh Presiden Vladimir Putin. 

Lalu ada Netflix Inc dan American Express Co  yang telah menangguhkan layanannya di Rusia yang diumumkan pada Minggu seperti dilansir Reuters, Senin (7/3). 

Grup makanan Prancis Danone mengatakan dalam sebuah pernyataan di situsnya bahwa mereka menangguhkan investasi di Rusia dan salah satu dari dua pabriknya telah ditutup di Ukraina.

Boeing yang sedang memangkas penjualan dan dukungan untuk pesawat juga mengatakan mengikuti sanksi AS. Aturan ekspor Washington diubah untuk menekan khususnya pada teknologi yang dapat digunakan oleh militer, yang mempengaruhi petak industri yang luas, seperti pembuat PC Dell Technologies yang telah menghentikan penjualan ke Rusia. Rusia telah melarang maskapai penerbangan Barat dari luar angkasa Rusia.

Perusahaan pembayaran AS Visa Inc dan Mastercard Inc mengatakan mereka menangguhkan operasi di Rusia. Mereka akan bekerja dengan klien dan mitra untuk menghentikan semua transaksi di sana.

Baca Juga: Militer Rusia akan Berhenti Menembak Kota-Kota Ukraina termasuk Kyiv, Ada Apa?

Dari sektor logistik, United Parcel Service Inc dan FedEx Corp telah menghentikan layanan pengiriman ke Rusia dan Ukraina.

Penyedia perangkat lunak pemesanan perjalanan Saber Corp (SABR.O) mengatakan telah mengakhiri perjanjian distribusinya dengan Aeroflot yang merugikan kemampuan maskapai penerbangan Rusia itu untuk menjual tiket.

3. Tutup dan buka Toko

Sementra sejumlah perusahaan memutuskan untuk menutup sementara toko mereka di Rusia seperti Pengecer pakaian H&M, NIke, IKEA,  perusahaan mobil termasuk GM dan BMW, produsen  minuman beralkohol Diageo dan pembuat sepeda motor Harley Davidson. Sebagian besar tidak mengekspor barang ke Rusia.

Peritel mode Spanyol Inditex, pemilik merek Zara, juga mengatakan telah menghentikan perdagangan di Rusia, menutup 502 tokonya dan menghentikan penjualan online. Grup barang mewah yang berbasis di Milan, Prada telah menangguhkan operasi ritelnya di Rusia.




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×