Sumber: Al Jazeera,Channel News Asia,Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Militer Rusia akan berhenti menembak dan membuka koridor kemanusiaan di beberapa kota Ukraina termasuk ibu kota Kyiv pada pukul 10.00 waktu Moskow, Senin (7/3), Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan.
Koridor kemanusian, yang juga akan dibuka di Kota Kharkiv, Mariupol, dan Sumy, sedang Rusia siapkan atas permintaan pribadi Presiden Prancis Emmanuel Macron dan mengingat situasi saat ini di kota-kota itu, menurut Kementerian Pertahanan Rusia, kantor berita Interfax melaporkan, seperti dilansir Al Jazeera.
Sebelumnya, Rusia mengumumkan gencatan senjata pada Sabtu (5/3) untuk memungkinkan perjalanan yang aman bagi warga sipil keluar dari Kota Mariupol dan Volnovakha di Ukraina, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan.
Baca Juga: Paus Fransiskus: Di Ukraina, Sungai Darah dan Air Mata Mengalir, Ini Perang
"Dari pukul 10 pagi waktu Moskow, pihak Rusia mengumumkan gencatan senjata dan pembukaan koridor kemanusiaan untuk memungkinkan warga sipil meninggalkan Mariupol dan Volnovakha," kata Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip Channel News Asia.
Sementara Paus Fransiskus pada Minggu (6/3) menyerukan kembali perdamaian, penciptaan koridor kemanusiaan, dan kembali ke negosiasi.
"Di negara yang mati syahid itu, kebutuhan akan bantuan kemanusiaan meningkat dari waktu ke waktu," ungkpa Paus Fransicus berbicara dari jendela yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus, seperti dikutip Reuters. "Perang itu gila, tolong hentikan".
"Di Ukraina, sungai darah dan air mata mengalir. Ini bukan hanya operasi militer tetapi perang yang menabur kematian, kehancuran, dan kesengsaraan," kata Paus Fransiskus dalam pidato mingguannya kepada orang banyak yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus.