kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Bekerja keras keluar dari resesi, Yunani justru didera krisis politik


Kamis, 16 Juni 2011 / 20:22 WIB
Bekerja keras keluar dari resesi, Yunani justru didera krisis politik
ILUSTRASI. Promo Yogya Supermarket 9 September 2020. Pramuniaga melayani pembeli di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Bogor, Rabu (21/11/2018). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp.


Reporter: Dyah Megasari, BBC |

ATHENA. Selain menghadapi masalah keuangan yang sangat berat, Yunani juga tengah terkepung krisis politik. Sejumlah laporan menyebutkan, Perdana Menteri (PM) Yunani yaitu George Papandreou bersedia mengundurkan diri setelah protes besar-besaran menentang kebijakan penghematan oleh pemerintah.

Pemerintah pimpinan Papandreou ambruk menyusul penentangan yang dilakukan para anggota parlemen atas kebijakan pemangkasan anggaran pemerintah.

Selama ini, PM Yunani selalu mengatakan dirinya memiliki kekuatan untuk menyelamatkan perekonomian Yunani dari kehancuran. Namun ketika ia menghadap presiden, banyak yang memperkirakan dia telah kehilangan dukungan dan tak mampu lagi memerintah. Sebelumnya para pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di luar gedung parlemen di Athena.

Ini adalah kekerasan terburuk di ibukota dalam setahun terakhir. Protes ini menjadi tanda bahwa masyarakat tidak lagi menerima kebijakan penghematan besar-besaran. Kreditor utama Yunani, Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF) menuntut penghematan lanjutan sebagai syarat kucuran dana bantuan.



TERBARU

[X]
×