kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belanda bertahan, nasib paket stimulus Uni Eropa menemui jalan buntu


Sabtu, 18 Juli 2020 / 17:51 WIB
Belanda bertahan, nasib paket stimulus Uni Eropa menemui jalan buntu
ILUSTRASI. Dutch Prime Minister Mark Rutte in Rotterdam, the Netherlands, January 9, 2019. REUTERS/Piroschka van de Wouw


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menentang para koleganya di Uni Eropa ketika negosiasi mengenai dana stimulus besar-besaran memasuki hari kedua dan para pejabat memperkirakan prospek negosiasi ini makin alot ke depan.

Padahal dalam negosiasi ini, negara-negara Eropa mengalami guncangan ekonomi terburuk mereka sejak perang dunia kedua akibat pandemi corona. Karena itu, para pemimpin Uni Eropa harus menyetujui dana talangan senilai € 750 miliar atau setara US$ 856 dan anggaran baru Uni Eropa € 1 triliun.

Baca Juga: Saat Eropa Perlahan Longgarkan Lockdown, Swedia Pilih Strategi Jangka Panjang

Rutte mengakui atmosfir di pertemuan puncak di Brussel memburuk pada hari Jumat pada jamuan makan malam seelah 13 jam pembicaraan menemui jalan buntu. "Ini mungkin memakan waktu ujar Rutte kepada awak media seperti dilansir Reuters, Sabtu (18/7).

Rutte mengatakan, dia tidak akan setuju dengan biaya berapa pun, bahkan kalau keputusan itu membuat Belanda terisolasi. "Saya merasa agak kesepian," katanya.

Belanda mendesak bahwa uang yang dibayarkan dari dana pemulihan ekonomi pertama-tama harus diperiksa oleh Den Haag.

"Saya melakukan ini untuk seluruh Eropa, karena demi kepentingan Spanyol dan Italia mereka muncul dari krisis ini dengan kekuatan," kata Rutte, merujuk pada dua negara UE yang paling terkena dampak pandemi coronavirus.

Baca Juga: Kesenjangan Utara-Selatan di Eropa, Pertarungan Perebutan Dana

Sebagian besar dari 27 pemimpin Eropa yang hadir dalam pertemuan fisik pertama sejak Februari, menggunakan masker. Mereka memiliki tuntutan sendiri-sendiri dalam negosiasi yang rumit yang membahas berbagai prioritas regional dan ekonomi.

Posisi Belanda yang konservatif menyoroti perpecahan dalam blok itu. Karena komisi eksekutif Eropa tengah  mencari mandat agar dapat meminjam miliaran euro di pasar modal untuk pertama kalinya. Namun negara-negara konservatif yang dipimpin Belanda bersikeras bahwa setiap utang baru harus dijaga dengan ketat.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×