Sumber: Reuters | Editor: Sanny Cicilia
WASHINGTON. Aktivitas ekonomi Amerika Serikat (AS) terus melaju di bulan Oktober dan November 2014. Harga bensin yang makin rendah turut meningkatkan belanja konsumen.
Dalam laporannya, The Federal Reserve menyebut, belanja konsumen mencatat tren naik di sebagian besar distrik pada bulan Oktober dan November. Beberapa distrik melihat, harga bensin yang lebih rendah menyumbang kenaikan belanja. "Cuaca dingin yang mulai terjadi turut mendorong penjualan pakaian musim dingin di beberapa distrik," kata The Fed dalam laporan yang disebut Beige Book.
Beige Book merupakan laporan aktivitas yang dikumpulkan dari berbagai sumber di seluruh AS sebelum 24 November lalu. Laporan yang dikompilasi oleh Federal Reserve Bank of Chicago ini sejalan dengan data manufaktur dan tenaga kerja yang menunjukkan bahwa ekonomi AS masih melaju di tengah perlambatan permintaan global.
Beige Book menunjukkan bahwa produksi minyak shale terus berlanjut dengan ajek. "Meski harga minyak turun, para pejabat di North Dakota memprediksi produksi minyak terus bertambah dalam dua tahun ke depan," imbuh The Fed.
Pasar pekerja meriah
Di sisi lain, Beige Book menggarisbawahi perbaikan pasar tenaga kerja. Penguatan pasar tenaga kerja ini menyebabkan beberapa wilayah malah kesulitan mempertahankan para pekerja andalan, karena banyak penawaran kerja lain yang lebih menarik di berbagai sektor.
Sektor teknologi informasi, hukum, teknik, jasa kesehatan, manufaktur dan transportasi membuka lowongan kerja banyak dengan tawaran gaji menggiurkan. Buktinya, meski tingkat inflasi cenderung stagnan, sejumlah wilayah AS melaporkan kenaikan biaya pegawai yang lebih tinggi. "Tekanan kenaikan gaji terjadi pada beberapa tipe pekerjaan dan pekerja dengan keahlian tertentu," imbuh The Fed.
Jerry Webman, Kepala Ekonom OppenheimerFunds Inc mengatakan, laporan ini mengonfirmasi outlook kenaikan suku bunga pada pertengahan tahun depan. "Saya tidak ingat pernah ada laporan sepositif ini," ujar Webman.
Departemen Tenaga Kerja AS baru merilis laporan pengangguran, hari ini. Para ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi, data non-farm payrolls akan naik 230.000 bulan lalu. Kalau ramalan ini benar, maka akan menjadi kenaikan lebih dari 200.000 dalam 10 bulan berturut-turut. Survei ini juga memprediksi, tingkat pengangguran akan bertahan di level 5,8%, terendah dalam enam tahun.
Prospek pasar tenaga kerja yang membaik ini juga terlihat dari optimisme perusahaan ritel yang yakin dengan ramainya musim libur akhir tahun. Selain ritel, kawasan resor pun buka lebih awal. Beberapa resor ski di Minnesota dan Wisconsin buka dua pekan hingga tiga pekan lebih awal ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Richard Fisher, Presiden The Fed Dallas mengatakan, laporan ini seharusnya mengakhiri kesenjangan antara pihak yang pesimistis dan optimistis atas ekonomi AS. "Kesenjangan ini makin tipis karena kondisi ekonomi membaik," ujar Fisher yang merupakan salah satu anggota Federal Open Market Committee (FOMC) tahun ini.
Dia menambahkan, tingkat pengangguran telah turun jauh dan ekspektasi inflasi bisa diantisipasi. Fisher bilang, FOMC cenderung lebih optimistis. "Masalahnya tinggal Kongres atau pemerintah untuk bertindak menjaga kondisi ekonomi," ujar Fisher.