kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belarusia memanas, Rusia siap kirimkan militernya


Minggu, 16 Agustus 2020 / 20:46 WIB
Belarusia memanas, Rusia siap kirimkan militernya
ILUSTRASI. Misil Rusia. Belarusia memanas usai pemilihan presiden hang dituduh penuh dengan kecurangan. Host photo agency/Iliya Pitalev via REUTERS TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - MINSK. Rusia mengatakan pihaknya telah berbicara dengan pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko bahwa mereka siap untuk menawarkan bantuan militer jika diperlukan sejalan dengan meningkatnya demonstrasi yang memprotes pemilihan ulang yang diperebutkan oleh Lukashenko.

Sedikitnya dua pengunjuk rasa telah tewas dan ribuan lainnya telah ditahan sejak pemungutan suara Minggu lalu, yang menurut penentang Lukashenko, telah dicurangi untuk menyamarkan fakta bahwa ia telah kehilangan dukungan publik.

Baca Juga: Dituding ketinggalan zaman, Xi Jinping: Marxisme adalah fondasi pertumbuhan China

Lukashenko sendiri menyangkal kalah dengan mengutip hasil resmi yang memberinya lebih dari 80% suara.

Kremlin mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah memberi tahu Lukashenko bahwa Rusia siap membantu Belarus sesuai dengan pakta militer kolektif jika diperlukan dan bahwa tekanan eksternal sedang diterapkan ke negara itu.

Pengamanan ketat dilakukan saat para pendukung Lukashenko berkumpul di Minsk untuk pertama kalinya sejak pemilu untuk menyuarakan dukungan mereka dan menyaksikannya memberikan pidato yang berapi-api.

Lukashenko, di bawah tekanan dari Uni Eropa karena menindak lawan-lawannya, mengatakan tank dan pesawat NATO telah dikerahkan 15 menit dari perbatasan Belarusia. 

Baca Juga: Perpanjangan embargo senjata bagi Iran ditolak PBB, Rouhani: AS sedang dipermalukan

“Pasukan NATO ada di gerbang kami. Lituania, Latvia, Polandia dan negara asal kami Ukraina memerintahkan kami untuk mengadakan pemilihan baru,” katanya.

Ia menambahkan bahwa Belarusia akan mati sebagai sebuah negara jika pemungutan suara baru diadakan. "Saya tidak pernah mengkhianati Anda dan tidak akan pernah melakukannya," katanya.




TERBARU

[X]
×