Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Presiden China Xi Jinping menyebut ekonomi politik ala Marxis akan terus beradaptasi dengan lingkungan domestik dan internasional yang selalu berubah. Meski begitu, ia menyebut Marxisme harus tetap menjadi landasan bagi bangsa China untuk membangun masa depannya.
“Landasan ekonomi politik China hanya bisa menjadi ekonomi politik Marxis, dan tidak didasarkan pada teori ekonomi lainnya,” katanya dalam artikel yang diterbitkan pada hari Sabtu di majalah teori politik Qiushi.
Baca Juga: Perpanjangan embargo senjata bagi Iran ditolak PBB, Rouhani: AS sedang dipermalukan
Xi, yang juga Sekretaris Jenderal Partai Komunis China dan ketua Komisi Militer Pusat, mengatakan model ekonomi negara adalah pilar dari sistem sosialis dengan karakteristik China yang tidak hanya memandu pembangunan ekonomi tetapi juga memperkuat posisi penguasa partai.
Dia bilang setelah 30 tahun reformasi dan keterbukaan dan perubahan tatanan global, mengarahkan ekonomi ke masa depan akan menjadi ujian besar bagi partai tersebut.
Xi menepis anggapan bahwa ekonomi politik Marxisme yang dianut China sudah ketinggalan zaman, dengan mengatakan hal itu memungkinkan pasar memainkan peran yang menentukan dalam alokasi sumber daya tetapi juga meningkatkan peran pemerintah.
China disebutnya harus mendukung dan mengembangkan ekonomi milik publiknya, sambil mendukung jenis kepemilikan lainnya. “Posisi dominan kepemilikan publik tidak dapat digoyahkan, dan peran utama ekonomi milik negara tidak dapat digoyahkan,” tegas Xi.
Baca Juga: Bankir di China makin khawatir perang finansial dengan Amerika bakal segera pecah
Sementara itu, salah satu bidang utama konflik antara China dan AS adalah perang dagang yang telah berlangsung sejak Juli 2018.