kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berbagi dengan warga Afrika lewat Yayasan Mo Dewij (4)


Sabtu, 27 Oktober 2018 / 08:35 WIB
Berbagi dengan warga Afrika lewat Yayasan Mo Dewij (4)


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tri Adi

Memiliki bisnis yang terus berkembang membuat pundi-pundi kekayaan Mohammed Dewij semakin membuncit. Meski begitu, dia tidak lupa berbagi sebagian dari kekayaannya untuk membantu kesejahteraan warga Afrika yang miskin. Lewat Yayasan Mo Dewji yang berdiri pada tahun 1994, pria berusia 43 tahun ini berfokus menggalang proyek sosial di sektor pendidikan, kesehatan dan pengembangan masyarakat. Dia menggelontorkan jutaan dollar AS lewat yayasan itu.

Banyak orang kaya menjadi filantropis atau bersikap dermawan dengan menyumbangkan harta mereka untuk amal. Mohammed Dewji, orang terkaya di Afrika contohnya, mendirikan yayasan Mo Dewji pada tahun 2014. Tujuan yayasan ini untuk mengurangi kemiskinan dan kesulitan hidup warga negara Tanzania, Afrika Timur.

Yayasan Mo Dewji menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari Mohammed Enterprises Tanzania Limited (MeTL) Group. Yayasan ini fokus proyek-proyek sosial yang berkaitan dengan pendidikan, kesehatan dan pengembangan masyarakat. Dewji telah menghabiskan lebih dari US$ 3 juta untuk proyek-proyek yang bertujuan meningkatkan kehidupan orang Tanzania secara langsung.

Pada 2006, ia telah mendirikan lembaga sosial masyarakat (LSM) bernama Singida Yetu di Tanzania tengah. Ini sebuah lembaga yang melibatkan banyak untuk berkolaborasi untuk meningkatkan kehidupan masyarakat sekitar. Singida Yetu menjadi ajang kolaborasi antara warga Singida, pemerintah setempat, masyarakat sipil dan swasta.

Sejak Singida Yetu berdiri, ia menghabiskan lebih dari US$ 400 juta pada proyek layanan masyarakat. Termasuk penyediaan air bersih, perbaikan sanitasi air, memberikan donasi perawatan kesehatan dan operasi katarak. Berbagai kegiatan sosial itu ia mendapat penghargaan dari The Al Africa Business Leaders Awards (AABLA) Philantropist of The Year 2015 untuk wilayah Afrika Timur. Dia diakui secara global telah mengkampanyekan perbaikan dan pengembangan kehidupan sosial.

Dewji juga bergabung dengan Giving Pledge, sebuah kampanye untuk mendorong orang kaya untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaan mereka untuk tujuan filantropis. Sebagian besar penandatangan kampanye adalah miliarder seperti Bill Gates, Warren Buffet, Mark Zuckerberg, Strive Masiyiwa dan Patrice Motsepe. Kampanye ini fokus pada pengentasan kemiskinan, pendidikan, penelitian kesehatan, perubahan iklim dan lingkungan.

Ia adalah orang Tanzania pertama dari salah satu dari tiga orang Afrika yang membuat janji untuk mendorong lebih banyak pemberian filantropis secara global. Dengan keterlibatannya ini, ia mengharapkan orang lain akan mengikuti jejaknya untuk memberikan sebagai kekayaan bagi orang yang membutuhkan.

Sudah sejak lama Dewji menyaksikan kemiskinan yang parah di wilayah Tanzania, dan merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikannya. Orang tua Dewji telah menanamkan sikap dermawan, terutama tanggung jawab sebagai seorang muslim untuk memberikan bantuan kepada orang yang tidak beruntung.

Berbagai proyek sosial diselaraskan dengan yayasan Mo Dewji. Hal ini untuk tujuan filantropis, berupa pemberian fasilitas pendukung dalam mengembangkan masyarakat Tanzania agar bebas dari kemiskinan. Menurutnya, kehadiran yayasan bisa menjadi peluang dan harapan terbaik bagi orang Tanzania di masa depan.

Majalah Forbes memberikan predikat Dewji sebagai orang terkaya ke-17 di Afrika, dengan memiliki kekayaan bersih sekitar US$ 1,54 miliar di tahun 2018. Di adalah orang Tanzania pertama yang masuk sampul majalah Forbes, pada tahun 2013 dan mendapatkan gelar Forbes Africa Person Of The Year di bulan November 2015.

Selain itu, Dewji juga sempat terjun ke dunia politik. Ia menjabat sebagai anggota parlemen Tanzania untuk partai Chama Cha Mappinduzi (CCM) dari tahun 2005 hingga 2015. Namun ia pensiun dari parlemen Tanzania pada awal 2015 setelah menyelesaikan dua periode.

(Selesai)




TERBARU

[X]
×