kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Berderma lewat yayasan dan program beasiswa bagi warga Nigeria (3)


Sabtu, 09 Maret 2019 / 09:30 WIB
Berderma lewat yayasan dan program beasiswa bagi warga Nigeria (3)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tri Adi

Sebagai sosok yang lahir dari keluarga kaya, Folorunsho Alakija tidak pernah lupa membantu lingkungan yang membutuhkan. Dia mendirikan yayasan bernama Rose of Sharon pada tahun 2008 silam yang berfokus pada penyaluran bantuan kepada warga miskin dan beasiswa kepada anak-anak tidak mampu. Ia juga menyalurkan beasiswa pendidikan lewat skema Beasiswa Folorunsho Alakija (FASS) yang ia dirikan. Wanita ini aktif dalam organisasi bentukan pemerintah.

Kesuksesan Folorunsho Alakija didukung oleh pengalamannya mengunjungi banyak negara sejak usia masih belia. Dia sudah pergi ke luar negeri ketika masih berusia tujuh tahun.

Alakija memang berasal dari keluarga kaya. Dia lahir di Ikorodu, Lagos, negara bagian Nigeria pada tahun 1951. Dia merupakan anak dari istri pertama Kepala LA Ogbara yakni kepala dari keluarga muslim yang terkenal memiliki kelebihan secara finansial.

Ayahnya memiliki delapan istri dan 52 anak. Folorunsho mendapat kesempatan dalam hidup untuk pertama kalinya keluar negeri ketika sang ayah mengirimkan putri dari istri kesayangannya untuk sekolah di Wales. Alakija dipilih menemani saudara tirinya itu dan dia masih berusia tujuh tahun kala itu.

Dia bersama kakak tirinya menempuh sekolah dasar di sekolah privat khusus wanita di Northem, Wales. Di sana, mereka hanya bersekolah selama empat tahun. Dari perjalanan ke luar negeri, Alakija belajar banyak hal yang tidak didapat di negaranya.

Ketika menginjak umur tujuh tahun, dia mendapat banyak peraturan dari ibu walinya di Wales. Mulai dari etika, cara duduk di meja, mengerjakan pekerjaan rumah dan lain-lain.

Mereka disuruh kembali ke Nigeria saat Alakija berusia 11 tahun karena orangtuanya tidak ingin mereka kehilangan nilai-nilai, budaya dan tradisi Afrika. Setelah kembali ke Nigeria, Alakija bersekolah di SMA Muslim Sagamu Ogun, Nigeria. Lulus dari situ, dia kembali ke luar negeri untuk mengambil studi kesekretariatannya di Pitman's Central College, London.

Lulus dari sana, di bekerja di bank selama 12 tahun hingga tahun 1985, sebelum akhirnya memutuskan ingin mengembangkan bisnis sendiri. Bekerja di bank adalah keinginan ayahnya dan Alakija tidak suka. Dia pergi ke Central School of Fashion di London untuk belajar desain Fashion dan kemudian merintis rumah fesyen dengan brand Supreme Stitches.

Setelah itu, dia mengembangan bisnis percetakan yang dijadikan satu naungan dengan fesyen di bawah The Rose of Sharon Group dan merintis bisnis eksplorasi minyak lewat Famfa Oil tahun 1993. Bisnis tersebut kemudian menempatkan menjadi jajaran orang kaya versi majalah Forbes dengan kekayaan US$ 1,5 miliar tahun 2018.

Meskipun memiliki kehidupan yang serba mewah, Alakija tidak pernah berhenti melihat ke bawah. Wanita 68 tahun itu melalui Yayasan Rose of Sharon yang didirikan pada 2008, dia telah membantu ribuan anak yatim dan janda dan memberikan banyak beasiswa. Melalui perusahaan dan mitra bisnisnya, dia telah membantu lebih dari 10.000 mahasiswa kedokteran dan teknik di Nigeria.

Perusahaannya merupakan sponsor utama skema beasiswa medis dan teknik Agbami, salah satu skema beasiswa paling andal di Nigeria dengan lebih dari seribu orang setiap tahun sebagai penerima manfaat.

Pada 2014 ia juga menyumbangkan sejumlah besar uang kepada Ibrahim Badamasi Babangida University Lapai, Universitas Negeri Nigeria. Alakija juga mendirikan Skema Beasiswa Folorunsho Alakija (FASS) yang secara konsisten telah membantu sejumlah besar orang miskin Nigeria yang tidak mampu mendapatkan pendidikan yang baik dan berkualitas.

Dia juga banyak berkontribusi ke sektor-sektor lain. Misalnya ketika dia ditunjuk sebagai wakil organisasi ketika pemerintah federal Nigeria meresmikan Dewan Warisan Nasional dan Endowment for the Arts. Lembaga ini untuk melindungi situs warisan baru yang merupakan aset unik yang ingin dilestarikan dan mempromosikan Nigeria.

(Selesai)



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×