CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Beri Sanksi Individu, Australia Bergabung dengan AS untuk Hentikan Presiden Putin


Sabtu, 26 Februari 2022 / 07:46 WIB
Beri Sanksi Individu, Australia Bergabung dengan AS untuk Hentikan Presiden Putin
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Australia berusaha untuk bergabung dengan negara lain dalam menjatuhkan sanksi langsung kepada Rusia, khususnya untuk Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sabtu (26/2), Menteri Luar Negeri Marise Payne mengatakan, Australia telah memberikan sanksi kepada Putin dan memperluas tindakan hukumnya di sektor keuangan untuk sejumlah anggota parlemen Rusia dan oligarki Rusia.

Seperti diketahui, Amerika Serikat (AS), Kanada, Uni Eropa dan Inggris sepakat akan menjatuhkan sanksi kepada Putin dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan tekanan pada Moskow setelah invasi Rusia ke Ukraina.

"Ini adalah langkah luar biasa untuk memberikan sanksi kepada para pemimpin, tetapi ini adalah situasi yang luar biasa," kata Payne pada konferensi pers.

Dia menambahkan bahwa pemerintah sedang mencari saran tentang bagaimana mengikuti langkah negara lain.

Baca Juga: Ukraina Desak Apple Potong Pasokan Produk dan Layanan di Rusia

"Vladimir Putin memiliki kekuatan pribadi yang tak tertandingi atas negaranya dan dia telah memilih untuk berperang melawan tetangga yang tidak menimbulkan ancaman bagi Rusia, karena dia ingin membalikkan sejarah dan mengambil kebebasan dan demokrasi yang dipilih rakyat Ukraina untuk diri mereka sendiri," tegas Payne.

Dalam sanksi barunya, Payne mengatakan Australia akan menargetkan 339 anggota Duma Negara, yang merupakan lembaga legislatif majelis rendah dari parlemen Rusia dan delapan oligarki lagi.

Langkah-langkah baru tersebut mengikuti serangkaian sanksi Australia yang diumumkan awal pekan ini.

“Prioritas langsung berikutnya adalah melanjutkan sanksi terhadap lingkaran dalam Vladimir Putin dan industri pertahanan Rusia,” pungkas Payne.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×