Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
Kelompok HAM, akademisi dan jurnalis telah mengekspos tindakan keras terhadap Muslim Uighur dan Kazakh di Xinjiang, termasuk penahanan massal, sterilisasi paksa, kerja paksa, serta pembatasan agama dan pergerakan yang intens.
Isaac Stone Fish, senior fellow di Asia Society, mengatakan, film Mulan "bisa dibilang film paling bermasalah Disney" sejak Song Of The South, sebuah pengagungan tahun 1946 tentang kehidupan perkebunan antebellum yang telah ditarik oleh perusahaan tersebut.
"Cukup mengherankan, hal itu harus diulang," tulisnya di kolom Washington Post seperti dilansir Channel News Asia.
Baca Juga: Film Mulan tunjukkan kerennya Liu Yifei gunakan pedang dan martial arts Donnie Yen
"Disney telah berterimakasih kepada empat Departemen Propaganda dan Biro Keamanan Publik di Xinjiang, wilayah di Barat Laut China yang merupakan situs salah satu pelanggaran HAM terburuk di dunia yang terjadi hari ini," tegas dia.
Badiucao, seniman China yang tinggal di Melbourne, menyatakan, dia sedang mengerjakan kartun baru yang menggambarkan Mulan sebagai penjaga di salah satu kamp interniran di Xinjiang untuk menyindir film baru Disney itu.
"Ini sangat bermasalah dan tidak ada alasan. Maksud saya, sudah jelas, kami memiliki semua bukti yang menunjukkan apa yang terjadi di Xinjiang," ungkapnya kepada AFP seperti dikutip Channel News Asia.