Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor legendaris, Warren Buffett, yang secara luas dianggap sebagai salah satu investor paling sukses sepanjang masa, telah mengumpulkan kekayaan luar biasa melalui pendekatan investasinya yang disiplin dan sabar.
Filosofi investasinya didasarkan pada enam aturan mendasar yang telah memandu keputusannya selama beberapa dekade.
Berikut adalah enam aturan mendasar yang membimbing keputusan investasinya selama beberapa dekade seperti dilansir dari New Trader U pada Rabu (19/6).
1. Jangan Pernah Kehilangan Uang
Buffett menekankan pentingnya menjaga modal. "Peraturan Nomor 1: Jangan pernah kehilangan uang. Peraturan Nomor 2: Jangan pernah melupakan Peraturan Nomor 1."
Baginya, menjaga modal lebih penting daripada mengejar keuntungan besar. Menghindari kerugian adalah kunci keberhasilan investasi jangka panjang.
2. Takut Saat Orang Lain Serakah dan Serakah Saat Orang Lain Takut
Buffett percaya pada investasi kontrarian: "Takutlah ketika orang lain tamak dan tamaklah ketika orang lain takut."
Baca Juga: Warren Buffett Bicara Soal Menabung & Investasi untuk Pensiunan, Apa Katanya?
Dia membeli saham berkualitas saat pasar pesimis dan menjual saat harga tinggi karena euforia pasar. Dengan cara ini, dia memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko.
3. Berinvestasilah dalam Bisnis yang Anda Pahami
Buffett hanya berinvestasi di bisnis yang ia pahami dengan baik. "Jangan pernah berinvestasi dalam bisnis yang Anda tidak dapat memahaminya."
Dia fokus pada perusahaan dengan model bisnis sederhana dan jelas. Dengan pemahaman mendalam tentang perusahaan, dia dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik.
4. Berinvestasilah untuk Jangka Panjang
"Jika Anda tidak ingin memiliki saham selama sepuluh tahun, jangan pernah berpikir untuk memilikinya selama 10 menit." Buffett percaya pada investasi jangka panjang, menghindari perdagangan jangka pendek. Dia mencari perusahaan dengan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dan potensi pertumbuhan jangka panjang.
Baca Juga: Presiden Fed Minneapolis: Suku Bunga Turun di Desember Prediksi Masuk Akal