kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berkat stimulus, investasi properti global diperkirakan naik


Jumat, 21 Mei 2021 / 17:33 WIB
Berkat stimulus, investasi properti global diperkirakan naik
ILUSTRASI. Ilustrasi properti global. REUTERS/Edgar Su/File Photo


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Properti dianggap sebagai investasi yang tahan terhadap goncangan inflasi. Bahkan, investasi di sektor properti diperkirakan akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang berkat kebijakan stimulus dua arah baik dari pemerintah maupun bank sentral. 

Setelah awal yang sulit di tahun 2020, investasi properti global pada periode Oktober hingga Desember naik 65% dari kuartal sebelumnya menjadi US$ 267 miliar. Hal tersebut menopang penurunan 28% keseluruhan tahun ini. 

Tak hanya itu, JPMorgan dan Refinitiv mencatat nilai imbal hasil properti mencapai 3% - 4% secara tahunan. Nilai itu lebih tinggi dari imbal hasil obligasi global di bawah nol persen. 

Nilai itu sebanding dengan 1,6% pada obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) dan minus 0,3% pada utang Jerman, atau hasil dividen sekitar 1,6% pada ekuitas AS. Banyak investor bertaruh tingkat pengembalian properti akan melebihi ekuitas dan obligasi saat dunia keluar dari pandemi. 

Baca Juga: BKPM terus mendorong investasi melalui sektor-sektor prioritas

“Investasi langsung di properti mewakili peluang diversifikasi dan pengembalian investasi, seperti yang ditunjukkan dengan meningkatnya minat klien kami yang sangat kaya,” kata Angelo Vigano, kepala Perbankan Swasta Mediobanca, dikutip dari Bloomberg, Jumat (21/5). 

Bahkan, data industri global SWF menunjukkan investasi properti pada dana pensiun publik mencapai level tertinggi sejak dua tahun. Alhasil, gangguan pandemi justru menjadi peluang kantor-kantor tua dirapikan, taman dibangun kembali dan gedung - gedung bermunculan untuk memenuhi ledakan e-commerce. 

Atas hal itu, Blackstone, penjual Palazzo delle Poste dan pemilik aset properti senilai US$ 368 miliar di seluruh dunia, menyadari bahwa pekerjaan dan belanja pasca pandemi bisa sangat berbeda.

“Fokus kami adalah menciptakan aset berkualitas tertinggi, berdasarkan apa yang diinginkan penyewa. Khususnya dalam menanggapi pandemi, keselamatan dan kesejahteraan karyawan berada di garis terdepan dalam pikiran penyewa,” kata Kepala properti Blackstone James Seppala. 

Walaupun begitu, investasi ke properti tetap hadapi tantangan. Banyak perusahaan besar di pusat kota seperti HSBC dan Standard Chartered berencana untuk mengurangi jumlah kantor cabang mereka hingga 40%.

Analis Citi memperkirakan nilai properti perkantoran di seluruh Eropa bisa turun 25% -40% selama tiga tahun, dan menyarankan klien untuk membuang saham di perusahaan yang menyediakan ruang kantor.

Nedgroup Investments Afrika Selatan telah melepaskan eksposur yang terdaftar ke kantor-kantor di Paris, Sydney dan terutama New York. Tetapi banyak investor yang diwawancarai oleh Reuters tetap tinggal di kantor utama.

Penyewa kemungkinan akan mengambil pendekatan hybrid dengan bekerja di dua tempat yaitu rumah dan kantor. Terlepas dari Brexit, pendapatan kantor pusat London mengalahkan sebagian besar kota di Eropa yaitu sebesar 4%, jauh di atas 2,8% Frankfurt. 

Konsultan Knight Frank memperkirakan kantor London akan menarik investasi lebih dari 10 miliar pound tahun ini, dibandingkan realisasi 7,8 miliar pound pada tahun 2020.

Selanjutnya: SoftBank berencana merilis obligasi hingga US$ 3,7 miliar




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×