Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memecat Gubernur Federal Reserve Lisa Cook, Senin (25/8). Trump berkilah, Cook diduga menyalahgunakan informasi dalam pengajuan kredit properti.
Dalam surat pemecatannya, Trump menuduh Cook melakukan penipuan dan tindakan kriminal. Dalam pernyataan di media sosial Truth Social, Trump menyebut Cook melaporkan dua properti sebagai tempat tinggal utama, di Michigan dan di Georgia.
Di AS, pajak untuk properti yang bukan tempat tinggal utama lebih tinggi. Satu orang hanya bisa memiliki satu tempat tinggal utama. Menurut Trump, ini cukup jadi alasan untuk memecat Cook.
Kasus janggal
Namun, Cook membalas pernyataan Trump melalui pengacaranya, Abbe Lowell. Trump disebut tidak memiliki wewenang hukum memberhentikan Cook dan tidak ada alasan sah yang bisa dijadikan dasar pemecatan.
Cook menegaskan dirinya akan terus bertugas. "Permintaan Trump tak memiliki dasar atau otoritas hukum sah. Kami akan menempuh langkah hukum untuk menghentikan upaya ini," ujar Cook, dikutip Reuters, kemarin.
Secara hukum UU Federal Reserve memang memperbolehkan pemecatan dengan alasan cukup. Tapi, para ahli hukum menyebut hal ini menjadi masalah, karena terkait batas kekuasaan eksekutif atas lembaga independen.
Peter Conti-Brown, pakar sejarah The Fed dari University of Pennsylvania, menekankan transaksi hipotek Cook terjadi sebelum diangkat menjadi gubernur The Fed dan telah diperiksa dalam proses konfirmasi Senat.
"Semua catatan telah diketahui saat proses seleksi. Menggunakan hal yang terjadi sebelum menjabat sebagai alasan pemecatan tidak sesuai dengan semangat dari aturan pemecatan dengan alasan sah," ujar Conti-Brown.
Langkah Trump tersebut mengguncang pasar keuangan. Kurva yield obligasi AS melebar, mencerminkan ketidakpastian terhadap arah kebijakan moneter. Imbal hasil obligasi jangka pendek turun, menandakan ekspektasi penurunan suku bunga.
Jika Cook benar diberhentikan, Trump memiliki kesempatan menunjuk satu anggota The Fed. Sebelumnya, ia menunjuk Christopher Waller di masa jabatan pertamanya. Saat ini, Trump mengusulkan Stephen Miran untuk mengisi kursi kosong.