kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BHP Cetak Kinerja Moncer, Laba di Semester Pertama Kalahkan Ekspektasi


Selasa, 20 Februari 2024 / 06:46 WIB
BHP Cetak Kinerja Moncer, Laba di Semester Pertama Kalahkan Ekspektasi
ILUSTRASI. BHP cetak pendapatan naik 6% di semester pertama yang berlangsung pada periode Juli-Desember 2023


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. BHP Group mengumumkan laba semester pertama yang berakhir pada 31 Desember 2023 sedikit mengalahkan ekspektasi analis. Hal itu didukung oleh harga bijih besi yang kuat, dan dampak inflasi terburuk telah mereda.

Perusahaan pertambangan terbesar di dunia ini menambahkan, masih belum jelas seberapa efektif dorongan kebijakan stimulus China dan akan tetap berhati-hati terhadap prospeknya. Namun BHP mencatat gambaran permintaan yang “lebih seimbang” di India, yang telah menunjukkan momentum yang sehat.

BHP memperkirakan “perekonomian global yang lebih seimbang dan bukti bahwa gelombang inflasi terburuk telah berlalu, (untuk) memberikan dampak positif pada industri pada tahun kalender 2024.”

Pada semester pertama yang terjadi di periode Juli-Desember 2023, BHP cetak pendapatan naik 6%. Hal tersebut didukung oleh harga bijih besi dan tembaga yang lebih tinggi serta kontribusi dari proyek-proyek baru, namun sebagian diimbangi oleh harga realisasi batubara energi yang lebih rendah.

BHP mengatakan, laba dasar yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham adalah sebesar US$ 6,60 miliar untuk enam bulan yang berakhir pada 31 Desember, tidak berubah dari tahun sebelumnya, namun melampaui perkiraan LSEG sebesar US$ 6,42 miliar.

Baca Juga: Harga Turun, BHP Tutup Pabrik Nikel

BHP juga mengumumkan dividen interim sebesar US$ 0,72 per saham, dibandingkan dengan US$ 0,90 per saham di tahun sebelumnya. Angka tersebut mengalahkan ekspektasi Citi sebesar US$ 0,68 dan konsensus Visible Alpha sebesar US$ 0,70.

“Pasar akan mengambil dividen yang sedikit lebih tinggi dari perkiraan sebagai cerminan dari membaiknya kepercayaan BHP mengenai prospek permintaan dan harga komoditas,” tulis analis Citi.

Di sisi lain BHP yang mengumumkan biaya penurunan nilai sebesar US$ 2,5 miliar untuk bisnis Nikel Australia Barat pada minggu lalu, mengatakan, industri nikel menghadapi "masa sulit dalam beberapa tahun ke depan."

"Kasus dasar kami adalah bahwa pasar dapat melakukan penyeimbang kembali pada akhir tahun 2020an," kata BHP

Meskipun BHP menyambut baik langkah Australia untuk menopang sektor nikel melalui kredit pajak produksi, perusahaan melihat bahwa hal tersebut tidak boleh berfokus pada memastikan "pengaturan kebijakan yang tepat telah diterapkan untuk mendorong posisi kompetitif jangka panjang Australia sebagai sebuah negara."

"Pengaturan tersebut mencakup perbaikan hubungan industrial, peluang perbaikan pengaturan fiskal, dan penghapusan duplikasi izin. Namun, bagi perusahaan-perusahaan yang telah melakukan perawatan dan pemeliharaan pada operasionalnya, hal tersebut mungkin tidak cukup, kata CEO BHP Mike Henry.

“Mengingat betapa besarnya tantangan di pasar nikel saat ini, hal ini mungkin tidak cukup untuk mengubah arah,” pungkas dia.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×