Sumber: Bloomberg |
MELBOURNE. BHP Billiton Mitsubishi Alliance (BMA) mulai mengoperasikan kembali terminal Hay Point di Quennsland. Fasilitas tersebut sempat berhenti beroperasi akibat terjangan topan tropis Ului, pertengahan Maret silam.
BMA merupakan perusahaan patungan BHP Billiton, eksportir batubara terbesar di dunia asal Australia, dan Mitsubishi Corp, produsen baja asal Jepang.
Fiona Martin, juru bicara BHP, menjelaskan, pengapalan batubara di pelabuhan tersebut sudah dimulai kembali pada 2 April silam. “Kapal sudah mulai mengangkut batubara di pelabuhan tersebut,” kata Fiona, dalam pernyataan tertulis (7/4). "Sistem pemuatan kini sedang diuji dan besok kapal berikutnya diharapkan sudah bisa beraktivitas di terminal," katanya lagi.
Siklon Ului menghantam kawasan pantai timur laut Australia 21 Maret silam. Hembusan angin berkecepatan 200 kilometer (124 mil) per jam telah merusak sejumlah rumah, memicu pemadaman listrik dan menutup pelabuhan serta jalur kereta api di wilayah tersebut.
Terminal Hay Point memiliki dua tempat berlabuh. Kapasitas ekspor terminal ini mencapai 44 juta metrik ton batubara pertahun. Fasilitas pengiriman barang milik BHP ini ditutup sejak 11 Maret silam, sebelum badai Ului menerjang. Pada 24 Maret, atau tiga hari setelah terhantam badai, manajemen BHP memperkirakan, butuh waktu enam pekan untuk mengoperasikan penuh Hay Point.