kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,37   -2,27   -0.25%
  • EMAS1.396.000 0,07%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Biden Bakal Membatasi Investasi di China, Beijing Dipastikan Akan Marah Besar


Rabu, 09 Agustus 2023 / 16:41 WIB
Biden Bakal Membatasi Investasi di China, Beijing Dipastikan Akan Marah Besar
ILUSTRASI. Biden berencana mengeluarkan pembatasan baru pada investasi Amerika di industri maju tertentu di China. REUTERS/Kevin Lamarque


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

PEMBATASAN INVESTASI DI CHINA - Pada Rabu (9/8/2023), Pemerintahan Biden berencana mengeluarkan pembatasan baru pada investasi Amerika di industri maju tertentu di China. Hal tersebut diungkapkan oleh sejumlah sumber yang mengetahui pasti rencana tersebut. 

Langkah ini digambarkan oleh para pendukung sebagai tindakan yang diperlukan untuk melindungi keamanan nasional. Akan tetapi, hal itu tidak diragukan lagi akan membuat marah Beijing.

Melansir New York Post, langkah tersebut akan menjadi salah satu langkah signifikan pertama yang diambil Amerika Serikat dalam bentrokan ekonominya dengan China untuk menekan aliran keuangan. Itu bisa berdampak pada lebih banyak pembatasan investasi antara kedua negara di tahun-tahun mendatang.

Pembatasan tersebut akan menghalangi ekuitas swasta dan perusahaan modal ventura untuk melakukan investasi di sektor teknologi tinggi tertentu, seperti komputasi kuantum, kecerdasan buatan, dan semikonduktor canggih, dengan tujuan untuk menghentikan transfer dolar Amerika dan keahlian ke China.

Rencana ini juga akan mengharuskan perusahaan yang melakukan investasi di industri China yang lebih luas untuk melaporkan aktivitas tersebut. Dengan demikian, hal ini akan memberikan visibilitas yang lebih baik kepada pemerintah ke dalam pertukaran keuangan antara AS dan China.

Baca Juga: Perseteruan China dan Filipina atas Kapal Perang yang Dikandangkan Semakin Memanas

Pemerintahan Biden telah menekankan bahwa pembatasan investasi secara langsung akan menargetkan secara sempit beberapa sektor yang dapat membantu militer China atau negara pengawas saat mereka berusaha untuk memerangi ancaman keamanan tetapi tidak mengganggu bisnis yang sah dengan China.

Pemerintahan Biden baru-baru ini berusaha untuk menenangkan hubungan dengan China, yakni dengan mengirim Menteri Keuangan Janet Yellen dan pejabat tinggi lainnya untuk berbicara dengan rekan-rekan China.

Tetapi pemerintahan Biden terus mendorong rantai pasokan kritis yang "menghilangkan risiko" dengan mengembangkan pemasok di luar China, dan terus meningkatkan pembatasan penjualan teknologi tertentu ke China, termasuk semikonduktor untuk komputasi tingkat lanjut.

Pemerintah China telah lama membatasi investasi asing tertentu oleh individu dan perusahaan. Pemerintah lain, seperti Taiwan dan Korea Selatan, juga membatasi investasi keluar.

Baca Juga: Film Dokumenter Ini Tunjukkan Kemampuan China Serang Taiwan

Tanggapan China

Namun hingga saat ini, pemerintah AS membiarkan arus keuangan antara dua ekonomi terbesar dunia itu sebagian besar tidak tersentuh. Beberapa tahun yang lalu, pembuat kebijakan AS bekerja untuk membuka pasar keuangan China untuk perusahaan AS.

“Ini mengisi celah dalam rezim kita saat ini,” kata Cordell Hull, mantan pejabat Departemen Perdagangan AS, kepada Reuters. 

Dia menambahkan, "Kami memiliki larangan untuk mengekspor teknologi. Kami memiliki batasan pada investasi yang masuk. Ini akan membantu menutup kesenjangan pendanaan dan pengetahuan serta memberi pemerintah visibilitas ke dalam aliran modal ini."

Melansir Reuters, peraturan tersebut diperkirakan tidak akan langsung berlaku dan pemerintah akan meminta tanggapan atas usulannya. Pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan pemangku kepentingan dan telah berkonsultasi dengan pihak aliansinya.

Topik tersebut juga muncul bulan lalu selama pertemuan Menteri Keuangan AS Janet Yellen dengan pejabat China.

Baca Juga: Konflik Di Laut China Selatan Memanas, Kapal Filipina Dihadang AL China

Dalam pengarahan dengan wartawan di akhir perjalanannya, Yellen mengatakan potensi pembatasan itu "sangat ditargetkan, dan diarahkan dengan jelas, secara sempit, di beberapa sektor di mana kami memiliki masalah keamanan nasional tertentu."

Dia mengatakan perintah itu akan diberlakukan secara transparan, melalui proses pembuatan aturan yang akan memungkinkan masukan publik.

Ditanya tentang pembatasan tersebut, Liu Pengyu, juru bicara kedutaan China di Washington, mengatakan, "Amerika Serikat biasanya mempolitisasi masalah teknologi dan perdagangan dan menggunakannya sebagai alat dan senjata atas nama keamanan nasional."

Dia menegaskan, China akan mengikuti perkembangan dan dengan tegas melindungi hak dan kepentingannya.

Baca Juga: Selain Prediksi Ekspor China Melorot, Pelaku Pasar Hari Ini Menanti Pengumuman Ini

Dalam beberapa tahun terakhir, investasi antara Amerika Serikat dan China telah turun tajam karena negara tersebut memutuskan hubungan ekonomi lainnya. Tetapi perusahaan modal ventura dan ekuitas swasta terus mencari peluang yang menguntungkan untuk kemitraan, sebagai cara untuk mendapatkan akses ke industri teknologi China yang dinamis.




TERBARU

[X]
×