kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Biden: Ekonomi China Sedang Sulit, Potensi Invasi ke Taiwan Mengecil


Senin, 11 September 2023 / 14:31 WIB
Biden: Ekonomi China Sedang Sulit, Potensi Invasi ke Taiwan Mengecil
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden menghadiri acara Kemitraan untuk Infrastruktur Global dan Investasi pada hari KTT G20 di New Delhi, India, 9 September 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Presiden AS, Joe Biden, pada hari Minggu (10/9) mengatakan bahwa dirinya yakin invasi China ke Taiwan tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Keyakinan Biden itu didasarkan pada situasi ekonomi China yang sedang goyah.

Pernyataan tersebut disampaikan Biden setelah bertemu dengan Perdana Menteri China, Li Qiang, di sela-sela KTT G20 di New Delhi, India. Momen itu juga menjadi pertemuan tingkat tertinggi kedua antara dua pemimpin negara sejak KTT G20 di Indonesia tahun lalu, di mana Biden bertemu langsung dengan Presiden Xi Jinping.

Biden menyebut situasi Ekonomi China sedang berada dalam krisis. Secara khusus, Biden mengutip masalah di sektor real estate dan tingginya pengangguran kaum muda.

"Salah satu prinsip ekonomi utama dari rencananya (Xi Jinping) tidak berhasil sama sekali saat ini. Saya tidak senang dengan hal itu, sayang itu tidak berhasil. Dia sedang sibuk sekarang," kata Biden, dikutip Reuters.

Baca Juga: Para Pemimpin Dunia Dijamu Menu Vegetarian Sederhana dalam Jamuan Makan Malam G20

Data perdagangan China di bulan Agustus menunjukkan nilai ekspor dan impor mulai merangkak naik secara perlahan, didorong oleh usaha para pembuat kebijakan untuk memacu permintaan dan mencegah deflasi.

PM Li mengatakan China harus mencapai target pertumbuhan tahun 2023 sekitar 5%. Namun para ahli meragukan target itu karena memburuknya kemerosotan properti, lemahnya belanja konsumen, dan jatuhnya pertumbuhan kredit.

Pada kesempatan yang sama, Biden juga menyinggung upayanya untuk menjaga hubungan baik dengan China demi menurunkan ketegangan dalam perselisihan internasional, termasuk mengenai Taiwan.

Baca Juga: Kebuntuan Menghantui Agenda Iklim KTT G20 di India

"Tim saya, staf saya masih bertemu dengan Presiden Xi dan kabinetnya. Saya bertemu dengan orang nomor dua (Li) di India hari ini. Kami berbicara tentang stabilitas dan belahan bumi selatan, itu sama sekali tidak konfrontatif," kata Biden.

Li menghadiri KTT G20 di India menggantikan Xi. Pertemuan Li dengan Biden tidak diprediksi sebelumnya, namun namun pertemuan tanpa naskah di KTT adalah hal yang biasa terjadi.

Melihat situasi ekonomi China yang sedikit goyah, Biden percaya bahwa potensi invasi ke Taiwan yang selama ini dikhawatirkan tidak akan terjadi.

"Saya kira situasi ini tidak akan membuat China menginvasi Taiwan. Faktanya, mereka mungkin tidak memiliki kemampuan yang sama seperti sebelumnya," ungkap Biden.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×