kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Biden sebut Putin pembunuh, Rusia menuntut permintaan maaf Amerika


Kamis, 18 Maret 2021 / 16:48 WIB
Biden sebut Putin pembunuh, Rusia menuntut permintaan maaf Amerika
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri upacara peletakan bunga di Makam Pahlawan Tak Dikenal dekat Tembok Kremlin di Moskow, Rusia, Selasa (23/2/2021). Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

Artur Chilingarov, anggota parlemen pro-Kremlin di Majelis Rendah, menyerukan "reaksi keras" dari Moskow, dalam wawancara dengan stasiun radio Ekho Moskvy.

Hubungan Rusia dengan Barat, yang sudah merana di posisi terendah pasca-Perang Dingin sejak 2014, mendapat tekanan baru atas pemenjaraan kritikus Kremlin Alexei Navalny oleh Rusia.

Rusia menolak tuntutan pembebasan Navalny oleh negara Barat sebagai campur tangan yang tidak bisa diterima dalam urusan dalam negerinya.

Amerika Serikat menyatakan, sedang mempersiapkan sanksi baru terhadap Rusia atas dugaan peretasan dan dugaan campur tangan dalam Pemilihan Presiden AS 2020.

Biden mengatakan kepada ABC News, "Anda akan segera melihatnya" ketika ditanya konsekuensi apa yang akan dihadapi Rusia atas dugaan perilakunya tersebut.

Selanjutnya: Perang lawan NATO, Swedia sebut Rusia bisa jadi pemenang dengan merebut Eropa Utara



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×