Sumber: Bloomberg | Editor: Johana K.
BERLIN. Volkswagen (VW) AG bersiap mengukir rekor baru penjualan. Produsen otomotif terbesar di Eropa ini optimistis, penjualan mobilnya secara global tahun ini akan menembus angka 7 juta unit, rekor baru penjualan tertinggi sepanjang sejarah.
Sampai November 2010, VW sudah berhasil melego 6,59 juta unit. Jadi, angka 7 juta bukan tidak mungkin terlampaui dengan mudah.
Bulan lalu saja, VW mencatat penjualan 1,82 juta mobil atau melonjak 38% dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu. "Saat ini, kami bersiap mengantisipasi penjualan yang akan mencapai lebih dari 7 juta unit untuk pertama kalinya," kata Kristen Klingler, Kepala Penjualan VW.
Sukses perusahaan kendaraan bermotor yang berbasis di Wolfsburg, Jerman itu berkat penjualan Audi A7 dan Skoda yang meningkat tajam di China. Penjualan Audi, yang memimpin pasar mobil mewah di Negeri Tembok Raksasa itu selama November lalu naik 50% menjadi 139.900 unit. Penjualan Skoda meningkat 56% jadi 167.000 unit.
Data Asosiasi Industri Otomotif China atawa China Automobile Industry Association menunjukkan, pada November 2010, penjualan mobil penumpang di China naik pesat. Penjualan mobil jenis ini di negara berpenduduk 1 miliar jiwa ini tumbuh sebesar 29% menjadi 1,34 juta unit.
Martin Winterkorn, Chief Executive Officer (CEO) VW, yakin, kenaikan pesat pertumbuhan penjualan perusahaannya di China, pada tahun 2018, VW bisa menyalip Toyota Motor Corp. Saat ini, Toyota masih menjadi jawara dunia.
Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, VW, produsen mobil asing yang pertama kali masuk pasar China pada tiga dekade lalu, berhasil mencetak laba operasi € 1,32 miliar dari penjualan mobil di China. Nilai ini naik dua kali lipat ketimbang periode yang sama tahun lalu.
VW berencana menanamkan investasi € 10,6 miliar hingga 2015 nanti untuk memperkuat bisnisnya di China. Dana itu akan dipakai untuk membangun dua pabrik baru, sehingga dapat mendongkrak produksi dua kali lipat menjadi 3 juta unit per tahun. Saat ini, VW memiliki sembilan pabrik China.
Aleksej Wunrau, analis BHF-Bank AG mengatakan, peningkatan penjualan itu merupakan murni strategi VW. "Ini bukan karena stimulus pajak dari Pemerintah China," ucap dia.