Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bill Gates mengumumkan bahwa Gates Foundation akan memberikan dana sebesar US$ 912 juta atau sekitar Rp 15,23 triliun (kurs Rp 16.700) kepada Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria.
Komitmen ini disampaikan pada Senin (22/9/2025) dalam acara Reuters Newsmaker di New York, di tengah tren pemangkasan bantuan kesehatan global oleh sejumlah negara.
“Seorang anak yang lahir di Nigeria utara memiliki peluang 15% untuk meninggal sebelum usia 5 tahun. Anda bisa menjadi bagian dari upaya perbaikan tersebut atau bersikap seolah-olah hal itu tidak penting,” kata Gates dalam sebuah wawancara sebelum acara tahunan Goalkeepers yayasan tersebut di New York pada hari Senin.
Baca Juga: Bill Gates Akan Sumbangkan Sebagian Besar Kekayaan Rp 3.258 Triliun untuk Afrika
Dana tersebut menyamai kontribusi Gates Foundation pada 2022 lalu. Namun, komitmen ini datang di tengah pemotongan besar bantuan global, termasuk dari Amerika Serikat. Global Fund saat ini sedang menggalang dana untuk siklus anggaran tiga tahunan mereka.
Gates memperingatkan bahwa penurunan pendanaan dapat membahayakan capaian besar dalam kesehatan global. Sejak tahun 2000, tingkat kematian anak berhasil ditekan hingga separuhnya, menyelamatkan sekitar 5 juta nyawa per tahun.
Namun, tren pemotongan dana, yang menurut Institute for Health Metrics and Evaluation turun 21% pada 2024–2025 hingga menyentuh level terendah dalam 15 tahun, berisiko membalikkan kemajuan tersebut.
Meski begitu, Gates optimistis jutaan nyawa masih bisa diselamatkan. Ia menekankan pentingnya mempertahankan dukungan terhadap lembaga seperti Global Fund dan Gavi, the Vaccine Alliance, serta mempercepat distribusi inovasi kesehatan, termasuk obat pencegah HIV jangka panjang lenacapavir.
Tahun ini, Gates Foundation juga menganugerahkan penghargaan Global Goalkeeper Award kepada Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez.
Baca Juga: Bill Gates Bakal Sumbangkan Sebagian Besar Kekayaan untuk Afrika
Spanyol tercatat meningkatkan dukungan terhadap Global Fund sebesar 12% dan Gavi sebesar 30%, berbanding terbalik dengan sejumlah negara lain yang justru memangkas dana bantuan kesehatan.
Goalkeepers biasanya juga merilis laporan perkembangan target pembangunan berkelanjutan PBB (SDGs) yang diadopsi sejak 2015. Namun, laporan tahun ini ditunda hingga Desember dalam sebuah acara di Abu Dhabi, ketika situasi pendanaan global kesehatan diperkirakan lebih jelas.