kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Birkenstock berencana dijual ke CVC Capital senilai US$ 5 miliar


Rabu, 20 Januari 2021 / 16:05 WIB
Birkenstock berencana dijual ke CVC Capital senilai US$ 5 miliar
ILUSTRASI. Gerai sepatu dan sandal Birkenstock di Dortmund, Jerman.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Birkenstock, perusahaan Jerman di balik sandal ikonik dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk diambil alih oleh CVC Capital Partners. Menurut artikel yang dimuat Bloomberg, Rabu (20/1) perusahaan ekuitas swasta ini sedang dalam negosiasi lanjutan dengan pemilik keluarga dari merek yang berusia hampir 250 tahun. 

Menurut beberapa sumber Bloomberg, kesepakatan ini diperkirakan dapat mencapai valuasi bisnis lebih dari 4 miliar euro atau sekitar US$ 4,8 miliar. Termasuk beberapa hutang. Birkenstock sejatinya sudah menjadi pemain atas, sejak meluncurkan sandalnya pada tahun 1960-an. 

Namun, akar merek tersebut telah bergaung sejak tahun 1774, ketika Johann Adam Birkenstock bekerja sebagai tukang sepatu di negara bagian Hesse, Jerman. Warisan ini telah menarik pembeli yang tertarik pada produk dengan latar belakang cerita yang bersejarah. 

Baca Juga: Cegah corona meluas, Beijing kunci Distrik Daxing berpenduduk 1,6 juta orang

CVC sendiri sudah mengontrol banyak merek terkenal seperti Breitling SA, pembuat jam Swiss yang diambil alih perusahaan pada tahun 2017 yang dikenal dengan jam tangan bertema penerbangan yang dikenakan oleh aktor John Travolta. 

Perusahaan pembelian tersebut juga memiliki jaringan kecantikan Jerman Douglas GmbH, yang telah berjuang dengan utangnya di tengah serangkaian penguncian (lockdown) akibat virus Covid-19 dan kompetisi online

Meski begitu, sejauh ini belum ada keputusan akhir yang dibuat, dan tidak ada kepastian diskusi akan mengarah pada kesepakatan, menurut berbagai sumber. Pun, Perwakilan CVC menolak mengomentari hal tersebut, sementara juru bicara Birkenstock tidak segera berkomentar. 

Produk Birkenstock ini sejatinya telah diminati selama krisis virus Covid-19, yang telah membatasi orang keluar rumah dan sangat mengurangi kebutuhan pakaian formal sehari-hari. Beberapa perusahaan pesaingnya seperti Crocs Inc, perusahaan alas kaki AS diperkirakan justru diperkirakan akan membukukan rekor pendapatan untuk tahun 2020 setelah pandemi meningkatkan penjualan bakiak warna-warni keluarannya. 

Baca Juga: Sempat diisukan hilang, Jack Ma akhirnya terlihat di acara ini

Di London, pembuat sepatu Dr. Martens, yang dikenal dengan sol bantalan udara, sedang mempertimbangkan nilai ekuitas sebesar US$ 5,4 miliar atau lebih dalam penawaran umum perdana, menurut laporan Bloomberg. 

Birkenstock sendiri telah melakukan penjualan di Amerika Serikat (AS) sejak 1966, setelah seorang wanita bernama Margot Fraser menemukan produk itu saat berlibur di Jerman dan mulai mengimpor produk tersebut.

Produk Birkenstock sendiri populer di kalangan bohemian dan fashionista, sandal tersebut mengalami perubahan mode pada tahun 1990-an dan 2000-an ketika selebriti termasuk Kate Moss dan Heidi Klum mulai memakainya. Gaya tersebut juga melahirkan beberaepa varian mewah dari label termasuk Celine dan Givenchy. 

Sejak 2013, Birkenstock dipimpin oleh Co-Chief Executie Officer Markus Bensberg dan Oliver Reichert. Perusahaan tersebut menjual produknya, yang juga mencakup ikat pinggang, tas dan tempat tidur di sekitar 90 negara, menurut laman resminya. 

Birkenstock juga sudah menjual 23,8 juta pasang sepatu pada tahun keuangan hingga September 2019 lalu, yang membantu penjualan naik 11% menjadi 721,5 juta euro. Adapun, laba bersih utuk periode tersebut naik 40% menjadi 129 juta euro, menurut laporan keuangannya. 

Baca Juga: Hadiah perpisahan Trump untuk Biden: Saham bullish, utang bengkak, dolar melemah

Merek alas kaki telah terkenal lama dan menarik perusahaan ekuitas swasta, yang ingin memperluas jangkauan geografis produk sebelum melakukan penjualan atau listing. Semisal, Permira yang setuju untuk mengakuisisi perusahaan sepatu mewah Golden Goose tahun lalu. 

Selain itu, pembuat pakaian olahraga Adidas AG juga sedang mempertimbangkan penjualan merek Reebok yang berkinerja buruk, yang juga dapat menarik perhatian ekuitas swasta untuk menjajal potensi bisnis di dunia fesyen. 

CVC di sisi lain, ingin menggunakan modal dari dana segar yang diperoleh sebesar 21,3 miliar euro pada musim panas lalu. Beberapa rencana penggunaan dana CVC itu diungkap akan fokus pada investasi di Eropa dan AS. 

Perusahaan ekuitas swasta sejatinya telah terlibat dalam US$ 177 miliar investasi di Eropa selama kurun waktu 12 bulan terakhir, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Realisasi itu naik 6,5% dibandingkan periode 12 bulan sebelumnya. 

Selanjutnya: AS-Iran berpotensi perang terbuka, ada apa?




TERBARU

[X]
×