kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bisa picu perang, China desak Jepang tak tempatkan rudal milik Amerika di wilayahnya


Kamis, 25 Juni 2020 / 14:11 WIB
Bisa picu perang, China desak Jepang tak tempatkan rudal milik Amerika di wilayahnya
ILUSTRASI. Sistem rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) milik Amerika Serikat. Bisa picu perang, China desak Jepang tak tempatkan rudal milik Amerika di wilayahnya. Courtesy Leah Garton/Missile Defense Agency/Handout via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. China mendesak Jepang untuk menolak melakukan perjanjian dengan Amerika Serikat untuk menjadi tuan rumah rudal jarak menengah Amerika di tanahnya dan lebih mempertahankan kebijakan yang berorientasi ke sisi pertahanan.

Dilansir dari South China Morning Post, Beijing mengatakan bahwa mereka tidak akan duduk diam jika AS berusaha untuk menempatkan rudal seperti itu di depan pintu mereka.

Baca Juga: Tengah panas dengan China, India desak Rusia percepat pengiriman sistem rudal S-400

"Sementara itu, China berharap Jepang dan negara-negara lain dapat mempertimbangkan perdamaian dan stabilitas regional, bertindak dengan bijaksana dan mengatakan tidak kepada AS yang ingin mengerahkan rudal jarak menengah di tanah mereka sehingga mereka tidak menjadi korban plot geopolitik AS di kawasan itu,” kata juru bicara Kementerian pertahanan China Wu Qian.

Dalam jumpa pers terpisah, Kementerian Luar Negeri China mendesak Jepang untuk mempertahankan kebijakan yang berorientasi pada pertahanan seperti yang tercantum dalam konstitusi.

“Karena alasan historis, tren keamanan militer Jepang selalu mendapat perhatian dari komunitas internasional dan negara-negara tetangganya di Asia. Kami mendesak Jepang untuk sungguh-sungguh mempelajari pelajaran sejarah,” kata juru bicara Kemenlu China Zhao Lijian. 

Baca Juga: Usai China, kini India juga memantik bara dalam hubungan dengan Pakistan

Komentar Beijing ini muncul sebagai tanggapan terhadap laporan bahwa AS sedang mempertimbangkan untuk menempatkan rudal jarak menengah di Asia setelah menarik diri dari Perjanjian Pasukan Nuklir Jangka Menengah pada bulan Agustus lalu.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×