Sumber: Bloomberg | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Perusahaan yang didirikan Jeff Bezos, Amazon.com Inch tengah bernegosiasi untuk membeli perusahaan startup kendaraan tanpa pengemudi yakni Otonom Zoox Inc. Bila rencana ini tercapai, Amazon diprediksi bisa menghemat lebih US$ 20 miliar atau setara Rp 290 triliun per tahun.
Menurut perkiraan analis internet, otomotif dan transportasi Morgan Stanley dalam sebuah laporan pada hari Rabu (8/7) mengatakan, salah satu pengeluaran terbesar Amazon adalah biaya pengiriman yang dapat mencapai US$ 90 miliar dalam beberapa tahun yang akan datang.
Baca Juga: Kekayaan Warren Buffett masih di atas Rp 1.000 triliun meski rajin donasi
Namun dengan adanya upaya Amazon membeli perusahaan transportasi tanpa pengemudi ini yakni Otonom Zoox, maka Amazon dapat menyelamatkan pengeluaran pengeluaran perusahaan lebih dari US$ 20 miliar per tahun.
"Teknologi otonom merupakan perpanjangan alami dari upaya Amazon untuk membangun jaringan logistik pihak ketiga sendiri," tulis analis Morgan Stanley seperti dilansir Bloomberg, Kamis (9/7).
Otonom ini menjadi pesaing yang jelas bagi perusahaan seperti Tesla Inch dan General Motors Co. Sementara menjadi potensi yang bagus bagi Amazon untuk bersaing dalam berbagi perjalanan dan pengiriman makanan.
Sejumlah perusahaan otomotif dan chip juga dikabarkan tengah mengadakan pembicaraan dengan Zoox mengenai investasi potensial ini. Artinya selain Amazon, ada perusahaan lain yang tengah bernegosiasi untuk membeli perusahaan Zoox.
Sementara Zoox kemungkinan tidak akan menjual perusahaan itu kurang dari US$ 1miliar.
Baca Juga: Nilai kekayaan Jeff Bezos capai rekor lagi, menembus Rp 2.526 triliun
Startup ini pada hari Selasa mengatakan pihaknya telah mendapat penawaran dari berbagai pihak dan telah bekerjasama dengan Qatalyst Partners untuk mengevaluasi tawaran tersebut. Namun mereka menolak mengomentari soal Amazon yang juga berminat membeli Zoox.
Dow Jones melaporkan bahwa Amazon sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk membeli Zoox dengan nilai kurang dari US$ 3,2 miliar pada 2018.
Amazon bersedia mengeluarkan banyak uang untuk mengotomatiskan bisnis e-commerce-nya. Raksasa ritel daring ini membeli perusahaan pembuat robot gudang Kiva System Inc pada 2012 dengan harga US$ 775 juta dan sekarang memiliki puluhan ribu robot di gudangnya di seluruh dunia.
Namun menggaji pengemudi untuk mengirimkan paket masih merupakan salah satu biaya terbesar dalam operasi perusahaan.
Baca Juga: Mark Zuckerberg kehilangan Rp 102 triliun setelah pengiklan boikot Facebook
Tahun lalu, Amazon berinvestasi bersama dengan perusahaan ventura Silicon Valley, Sequoia Capital, dalam startup mandiri mengemudi Aurora Innovation Inc., sebuah startup yang dipimpin oleh mantan kepala proyek mobil tanpa pengemudi Google dan tim Autopilot Tesla.
Amazon juga mendukung Rivian Automotive Inc., pickup listrik dan pembuat SUV. Taruhan itu membuat analis Morgan Stanley mempertanyakan awal bulan ini apakah ini menjadi ancaman bagi Tesla.
"Kami sering mendengar dari investor bahwa Tesla berpotensi menjadi transportasi Amazon," ujar Adam Jonas.