Sumber: New York Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Kohl, yang mempekerjakan rata-rata 122.000 karyawan pada tahun 2019, mengatakan pada hari Senin bahwa mereka akan merumahkan sekitar 85.000 dari mereka. Guitar Center juga mengatakan mereka akan mem-PHK 9.000 karyawan toko.
"Para analis khawatir jika penjualan seperti ini terus menurun seperti yang kita saksikan sekarang, pelaku ritel harus mengambil tindakan yang sangat signifikan, termasuk kebijakan yang kita lihat hari ini hanya untuk dapat melewati situasi," jelas Jay Sole, seorang analis ritel di UBS kepada New York Times.
Baca Juga: Komnas HAM: Jangan sampai ada PHK maupun pengurangan hak buruh akibat wabah corona
Dia menambahkan, "Saya rasa, akan banyak peritel yang mengambil langkah serupa."
Banyak pengecer pakaian dan aksesoris sudah berada di bawah tekanan sebelum pandemi global. E-commerce telah mengubah kebiasaan berbelanja dan kesenjangan antara mal-mal paling populer dan paling tidak disukai di Amerika terus melebar. Kebangkrutan tahun lalu termasuk nama-nama besar seperti Forever 21, Barneys New York, Payless ShoeSource dan Charlotte Russe.
Baca Juga: Riset: Tingkat kematian di AS akibat corona bisa capai 2.300 kematian sehari
"Ini hanya membuat situasi yang sulit menjadi lebih sulit," kata Sole.