Sumber: South China Morning Post,New York Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Hasil penelitian terbaru menunjukkan, Covid-19 dapat menyebabkan lebih dari 80.000 kematian di AS dan membebani kapasitas rumah sakit secara nasional pada awal April bahkan jika langkah-langkah sosial jarak dijalankan.
Mengutip South China Morning Post, jumlah korban tewas AS akibat pandemi ini telah melonjak melewati 1.000 orang. Sementara, menurut data yang dikumpulkan oleh The New York Times, setidaknya ada 81.321 orang di AS diketahui telah terinfeksi virus corona, melampaui kasus yang dicatat oleh China, Italia, atau negara lain.
Peneliti Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di Fakultas Kedokteran Universitas Washington menganalisis data Covid-19 terbaru di tingkat lokal, nasional dan internasional.
Baca Juga: Perangi corona, pemimpin G20 suntikkan US$ 5 triliun ke dalam ekonomi global
Ini termasuk tingkat rawat inap dan kematian, serta tanggal pasien dalam hal usia, jenis kelamin dan masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya.
Secara khusus, mereka memeriksa jeda waktu antara kasus fatal pertama dan intervensi publik seperti menutup sekolah dan bisnis.
Mereka kemudian meninjau tempat tidur ICU masing-masing negara bagian dan kapasitas ventilator.
Para peneliti memperingatkan bahwa berdasarkan tren saat ini, permintaan untuk keduanya akan jauh melebihi kapasitas untuk pasien Covid-19 pada minggu kedua April.
Baca Juga: Covid-19: Keluarga karyawan Kedubes AS di bawah 21 tahun dititahkan tinggalkan RI
Menurut model perhitungan IHME, selama puncak epidemi -juga ditetapkan untuk beberapa titik pada bulan April- sebanyak 2.300 pasien dapat meninggal setiap hari.
Kasus ini tetap akan terjadi bahkan jika masyarakat AS tetap mematuhi langkah-langkah seperti menjaga jarak sosial.