Sumber: Forbes | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Sebelum menjadi pengusaha, Motoe adalah pengacara perusahaan di Anderson Mori, firma hukum papan atas di Jepang. Setelah 3 tahun bekerja di sana, Motoe membuka firma hukumnya sendiri, Authense Law Office, dan kemudian mendirikan Bengo4 di tahun yang sama.
Selain menjadi pengusaha miliarder dan pengacara, Motoe juga menjadi anggota parlemen. Pria kelahiran Illinois ini telah menjadi anggota majelis tinggi Parlemen Jepang sejak 2016.
Awal bulan lalu, sang pebisnis tanda tangan elektronik ini bergabung dengan kabinet Perdana Menteri Yoshihide Suga yang baru terpilih sebagai wakil menteri keuangan parlemen.
Baca Juga: Fakta menarik Mukesh Ambani: Konglomerat minyak India, orang terkaya di Asia
Bengo4 melaporkan penjualan ¥1,16 miliar pada kuartal April-Juni, naik 24% dari tahun ke tahun.Pertumbuhan tersebut dipimpin oleh bisnis CloudSign, yang penjualan kuartalannya meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi ¥262 juta.
Bengo4 memperkirakan penjualan triwulanan CloudSign akan hampir dua kali lipat lagi tahun depan menjadi sekitar ¥500 juta.
"Kami ingin mengembangkan bisnis Bengo4 menjadi US$ 100 juta dalam penjualan selama empat sampai lima tahun ke depan," ungkap Motoe dengan percaya diri.
Motoe memperkirakan bahwa hanya 1% bisnis di Jepang yang saat ini menggunakan tanda tangan elektronik. Ia memperkirakan jumlahnya akan tumbuh hingga hampir 5% tahun depan.