kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.250.000   11.000   0,49%
  • USD/IDR 16.580   0,00   0,00%
  • IDX 8.118   47,22   0,59%
  • KOMPAS100 1.119   4,03   0,36%
  • LQ45 785   1,90   0,24%
  • ISSI 286   2,08   0,73%
  • IDX30 412   0,93   0,23%
  • IDXHIDIV20 467   0,39   0,08%
  • IDX80 123   0,45   0,36%
  • IDXV30 133   0,76   0,57%
  • IDXQ30 130   0,07   0,05%

Bitcoin Cetak Rekor Baru, Ini Sentimen yang Menjadi Pendongkraknya


Senin, 06 Oktober 2025 / 07:04 WIB
Bitcoin Cetak Rekor Baru, Ini Sentimen yang Menjadi Pendongkraknya
ILUSTRASI. Bitcoin kembali mencatatkan rekor tertingginya pada 5 Oktober 2025, menembus level US$ 125.000 di tengah lonjakan minat investor selama penutupan (shutdown) pemerintah AS. REUTERS/Benoit Tessier


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Bitcoin kembali mencatatkan rekor tertingginya pada 5 Oktober 2025, menembus level US$ 125.000 di tengah lonjakan minat investor selama penutupan (shutdown) pemerintahan Amerika Serikat, menurut laporan Bloomberg.

Mata uang kripto terbesar di dunia itu tercatat mencapai US$ 125.689 per koin, melampaui rekor sebelumnya di US$ 124.500 pada Agustus 2025.

Livemint berdasarkan data Coinmarketcap melaporkan, harga Bitcoin naik 2,04% dalam 24 jam terakhir, menyentuh kisaran US$ 125.700. 

Menariknya, investor tampak menahan aset mereka. Volume perdagangan justru turun 29% dibandingkan hari sebelumnya, menjadi US$ 57,94 miliar, menurut data Coinmarket.

Mengapa Harga Bitcoin Melonjak?

Laporan Bloomberg menambahkan bahwa kenaikan harga Bitcoin didorong oleh dukungan pasar saham dan arus dana investor yang mencari aset lindung nilai di tengah ketidakpastian akibat shutdown pemerintah AS.

Kepala riset aset digital global Standard Chartered Plc, Geoff Kendrick, mengatakan kepada Bloomberg:

“Shutdown itu berpengaruh, meskipun Bitcoin sudah menunjukkan kenaikan stabil sepanjang tahun ini sejak Donald Trump memimpin pemerintahan yang lebih ‘ramah kripto’.”

Selain itu, data dari Coinmarketcap menunjukkan bahwa kenaikan juga dipicu oleh arus masuk dana institusional melalui Exchange-Traded Funds (ETF), yang mencapai US$ 3,24 miliar pada pekan lalu.

Harapan terhadap pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve AS pada Oktober juga memperkuat kenaikan harga Bitcoin.

Dalam analisanya, Coinmarketcap menyebut bahwa pembelian ETF secara berkelanjutan menyerap pasokan Bitcoin yang tersedia, sehingga menciptakan tekanan kenaikan harga (upward pressure).

Kapitalisasi pasar Bitcoin kini menyaingi logam perak, memperkuat citranya sebagai “emas digital.”

Baca Juga: Harga Bitcoin Capai Rp 2 Miliar, Penerimaan Pajak Kripto Tembus Rp 1,61 Triliun

Namun, analisis tersebut juga memperingatkan bahwa lonjakan harga ini dapat memicu pembelian berbasis FOMO (fear of missing out) menuju level US$ 135.000, meski risiko koreksi harga tetap tinggi akibat potensi overbought di pasar.

Sementara itu, mengutip AFR, Joshua Lim, Co-Head of Markets di perusahaan broker kripto FalconX, mengatakan:

“Dengan banyak aset — termasuk saham, emas, bahkan koleksi seperti kartu Pokémon — yang menyentuh rekor tertinggi, tidak heran Bitcoin ikut diuntungkan dari narasi pelemahan dolar AS.” 

Aset digital dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia ini sebelumnya mencapai rekor US$ 124.514 pada 14 Agustus 2025, dan kini telah naik lebih dari 30% sepanjang tahun ini.

Kenaikan Bitcoin secara konsisten selama setahun terakhir didorong oleh iklim regulasi yang ramah kripto di Washington di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

Tonton: Bitcoin ETF Bakal Dorong Reli Bitcoin? Simak Proyeksi Perbankan Global!

Perusahaan publik, dipimpin oleh Michael Saylor melalui perusahaannya, Strategy, juga meningkatkan permintaan Bitcoin dengan menerapkan strategi korporasi yang kini semakin populer, yaitu menimbun (stockpiling) mata uang kripto utama tersebut.

Strategi ini kemudian menular ke aset kripto lain seperti Ether, yang ikut mendorong kenaikan luas di pasar aset digital.

Selanjutnya: Harga Emas, Perak, dan Tembaga Meroket Pecahkan Rekor Tertinggi

Menarik Dibaca: Anxiety Salah Satunya, Ini 6 Penyebab Konsentrasi dan Fokus Menurun




TERBARU

[X]
×