kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.250.000   11.000   0,49%
  • USD/IDR 16.640   37,00   0,22%
  • IDX 8.140   21,59   0,27%
  • KOMPAS100 1.116   -2,74   -0,25%
  • LQ45 782   -2,78   -0,35%
  • ISSI 287   0,98   0,34%
  • IDX30 411   -1,53   -0,37%
  • IDXHIDIV20 463   -3,28   -0,70%
  • IDX80 123   0,03   0,02%
  • IDXV30 133   -0,26   -0,19%
  • IDXQ30 129   -0,89   -0,69%

Bitcoin Hadapi Tekanan Jual Setelah Cetak Rekor Baru US$125.000


Senin, 06 Oktober 2025 / 17:14 WIB
Bitcoin Hadapi Tekanan Jual Setelah Cetak Rekor Baru US$125.000
ILUSTRASI. Setelah mencetak rekor baru di level US$125.000 pada akhir pekan, Bitcoin (BTC) kini menghadapi ancaman koreksi


Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mencetak rekor baru di level US$125.000 pada akhir pekan, Bitcoin (BTC) kini menghadapi ancaman koreksi lebih lanjut seiring aksi ambil untung yang dilakukan para trader.

Menurut analis kripto Ali Martinez, indikator TD Sequential di grafik 12 jam Bitcoin baru saja memunculkan sinyal jual, sebagaimana diungkapkan melalui unggahannya di platform X pada 6 Oktober.

Sinyal ini, yang ditandai dengan kemunculan angka “9”, biasanya menunjukkan potensi koreksi jangka pendek setelah reli tajam. Secara historis, pola serupa sering menandai terbentuknya puncak lokal sebelum harga terkoreksi akibat tekanan jual dari investor yang mengamankan keuntungan.

Jika tekanan jual meningkat, Bitcoin berpotensi menguji area support di sekitar US$120.000, yang merupakan zona psikologis dan teknikal penting. Level ini sebelumnya menjadi titik awal bagi lonjakan harga terbaru BTC.

Baca Juga: Bitcoin Capai ATH US$125.000, Ini Cara Investasi Aset Kripto Resmi untuk Pemula

Namun, apabila harga menembus di bawah area tersebut, pasar bisa menghadapi retracement lebih dalam, terutama jika momentum positif mulai melemah setelah kenaikan parabolik yang terjadi belakangan ini.

Level Harga Kunci Bitcoin yang Perlu Diperhatikan

Analis kripto Ted Pillows juga menyoroti area harga penting yang perlu dicermati. Dalam postingannya di platform X pada 6 Oktober, ia menilai reli Bitcoin saat ini tertahan di level resistance US$124.000, dengan momentum yang mulai melambat.

Upaya untuk menembus level tersebut didorong oleh aktivitas trader berleverage di pasar futures, sementara permintaan dari pasar spot maupun institusional masih terbatas.

Menurut Pillows, jika investor institusional kembali masuk seperti pekan lalu, Bitcoin berpeluang menembus resistance dan melanjutkan kenaikan menuju US$127.000 hingga US$130.000. Namun, jika tekanan beli gagal muncul, harga bisa terkoreksi ke kisaran US$118.000–US$120.000.

Fokus Investor Beralih ke Aliran Dana ETF Bitcoin

Saat ini perhatian pasar tertuju pada aliran dana melalui Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin, yang dalam beberapa minggu terakhir menjadi pendorong utama reli ke level tertinggi sepanjang masa.

Baca Juga: Rekor! Harga Bitcoin ATH, Analis Prediksi Harga Altcoin Berikut Akan Ikut Naik

Kinerja ETF Bitcoin sering mencerminkan minat investor institusional dan menjadi indikator penting dalam menentukan arah pergerakan harga selanjutnya.

Pada saat artikel ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan di level US$123.881, naik 0,4% dalam 24 jam terakhir dan masih menguat lebih dari 10% dalam sepekan.

Fokus utama saat ini adalah apakah pembeli mampu mendorong harga menembus batas psikologis US$124.000 secara meyakinkan. Keberhasilan menembus level tersebut dapat membuka jalan menuju level rekor baru, sementara kegagalannya berpotensi memicu fase konsolidasi atau koreksi lanjutan.

Selanjutnya: Jadwal Aldila Sutjiadi-Irina Khromacheva pada 32 Besar WTA 1000 Wuhan Open

Menarik Dibaca: 5 Makanan yang Mengurangi Risiko Penurunan Kognitif Setelah Usia 55 Tahun, Apa Saja?




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×