kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Boeing mengurangi 8.000 pegawai


Jumat, 01 April 2016 / 06:25 WIB
Boeing mengurangi 8.000 pegawai


Reporter: Mona Tobing | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

CHICAGO. Bisnis lesu, produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS), Boeing Co, bakal memangkas jumlah karyawan. Rencananya, Boeing akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 8.000 pekerja di tahun ini.

Lewat PHK ini, Boeing bisa menghemat biaya operasional sumber daya manusia hingga U$ 1 miliar. Rabu lalu (30/3), perusahaan yang tahun ini genap berusia 100 tahun itu telah mengungkapkan rencananya memangkas 4.000 pegawainya.

Mereka yang terkena PHK berasal dari divisi pesawat komersial. Jumlah tersebut mencakup 1.600 pegawai yang ditawari PHK sukarela, selebihnya diputuskan perusahaan.

Pengurangan pegawai tersebut akan dimulai pertengahan tahun ini. Selain divisi pesawat komersial, PHK sebanyak 550 orang juga dilakukan di unit uji penerbangan dan pengujian laboratorium.

Pemotongan jumlah tenaga kerja tersebut merupakan bagian dari target perusahaan berbasis di Chicago ini untuk mengurangi sekitar 10% dari jumlah karyawan saat ini. Secara total, Boeing memiliki sekitar 80.000 pegawai.

Namun, pengurangan tenaga kerja hingga 8.000 pegawai bukanlah target mutlak Boeing. Jurubicara Boeing Dou Alder membantah, jika jumlah pegawai yang dipecat mencapai 8.000 orang.

"Kami tak menargetkan berapa jumlah yang akan dipangkas. Memang, kami ingin mengendalikan biaya. Salah satunya menekan biaya operasional dari sumber daya manusia," kata Alder seperti yang dikutip Reuters, kemarin PHK Boeing ini mengejutkan serikat pekerja.

Jon Holedn, Presiden The International Association of Machinist District 751 menyatakan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak atas putusan Boeing. Hanya saja, ia menyarankan pegawai Boeing tidak secara sukarela menerima PHK sepihak. Serikat pekerja yang lain dari kalangan profesional penerbangan meminta agar Boeing mempertahankan jumlah pegawainya.

Kedua asosiasi tersebut menyarankan Boeing meminta insentif pajak kepada Pemerintah AS. Ini pernah dilakukan oleh Boeing pada tahun 2013.

Jaga bisnis

Manajemen Boeing mengklaim, pengurangan jumlah tenaga kerja sebagai bagian untuk menjaga eksistensi perusahaan. Boeing ingin menjaga agar beban operasional tidak menambah harga pesawat terbang.

Dengan berhemat, Boeing yakin dapat menjaga bisnis lebih sehat. Hingga Februari 2016 lalu, Boeing baru memperoleh pemesanan 70 unit pesawat baru. Jumlah ini lebih banyak ketimbang rival bisnisnya yakni Airbus yang baru mendapat pesanan 18 unit pesawat.




TERBARU

[X]
×